Sabtu, 5 Juli 2025

CARI BIANGKEROKNYA…! Joe Biden Biden Dan Xi Jinping Bahas Invertigasi Asal Usul Covid-19

JAKARTA- Fakta mengenai asal-usul Covid-19 masih menjadi tanda tanya besar bagi seluruh negara di dunia hingga saat ini.

Sejumlah Pihak sempat mendesak organisasi kesehatan dunia atau WHO untuk segera melakukan investiasi terkait asal usul Covid-19.

WHO pun menyambangi China pada beberapa waklu lalu untuk melakukan investigasi asal-usul Covid-19.

Namun sayangnya, upaya tim WHO tersebut tidak membuahkan hasil.

Sementara baru-baru ini Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping ternyata telah melakukan percakapan melalui telepon pada Rabu lalu,.

Dalam percakapan tersebut, Joe Biden dan Xi Jinping tidak hanya membahas persaingan kedua negara saja.

Reuters pada Sabtu, 11 September 2021, melaporkan Gedung Putih menyampaikan bahwa mereka juga membahas kelanjutan investigasi asal-usul Covid-19.

“Mereka mendiskusikan berbagai isu lintas negara, termasuk Covid-19. Hal itu termasuk perkara asal-usulnya yang menjadi perhatian kedua negara. Saya tidak akan membahas lebih jauh soal itu,” ujar juru bicara Pemerintah AS, Jen Psaki, dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat, 10 September 2021.

Selanjutnya, komunitas intelijen AS berkata, sikap kooperatif dari China yang akan menentukan berhasil atau tidaknya investigasi asal usul tersebut.

Selama ini, teori yang diyakini AS sebagai asal-usul Covid-19 adalah kebocoran lab virologi di Wuhan.

China membantah hal itu, balik menuding AS yang mengembangkan Covid-19 di laboratorium militer Fort Detrick, Marryland, Amerika Serikat.

Perkembangan terbaru, beredar dokumen yang mengungkapkan bahwa AS sempat mendanai Gain of Function Research terhadap varian Covid-19 di Wuhan, China.

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, pejabat AS yang mengetahui percakapan kedua pemimpin pada Rabu lalu mengatakan Joe Biden tidak mengancam Xi Jinping dalam kesempatan tersebut.

Bahkan, lanjutnya, Joe Biden tidak menyinggung apapun soal sanksi yang akan diberikan kepada China juga menolak kooperatif soal investigasi asal-usul Covid-19.

Xi Jinping dikabarkan juga tidak memberikan ancaman ke Joe Biden soal “sumpahnya” pada Agustus lalu.

Menurut kantor berita Xin Hua, Xi Jinping hanya meminta AS untuk menghormati perbedaan kedua negara dalam merespon pandemi Covid-19.

“Xi Jinping menyarankan Joe Biden untuk menjaga kontak dan dialog di antara kedua negara, termasuk kooperasi untuk pencegahan epidemi dan kontrol atas pemulihan ekonomi,” ujar laporan Xin Hua soal pertemuan Joe Biden dan Xi Jinping.

Bioweapon Bukan Pandemi

Upaya kedua negara mencari asal usul Covid-19 ini membuktikan bahwa virus Covid-19 bukanlah alamiah, tapi buatan rekayasa di laboratorium. Hal ini juga meruntuhkan penetapan tanpa dasar,– Covid 19 sebagai Pandemi global oleh WHO dalam PHEIC (Public Health Emergency of International Concern) diawal 2020 lalu. Padahal penetapan pandemi global harus mengikuti syarat-syarat yang telah disepakati secara internasional didalam International Health Regulation (IHR) 2005.

Beberapa ahli mengatakan, pandemi secara natural memiliki kejelasan asal-usul epidemiologi dan kejelasan mutasinya. Jika wabah tidak natural dan tidak jelas asal usulnya maka dapat dipastikan virus dan mutasinya adalah rekayasa bioweapon (senjata biologi) yang sangat berbahaya dan tidak bisa diatasi secara epidemiologi.

Kembali Mengganas

Sementara itu penyebaran virus corona di dunia masih terus bertambah dari hari ke harinya.

Dilansir dari laman Worldometers, hingga Sabtu (11/9/2021) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 224.605.748 (224 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 201.122.518 (201 juta) pasien telah sembuh dan 4.629.684 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 18.853.546 dengan rincian 18.749.982 pasien dengan kondisi ringan dan 103.564 dalam kondisi serius.

India kembali mencatat jumlah kasus yang besar hingga menempati peringkat kedua di dunia.

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, berikut 5 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

Amerika Serikat: 41.739.350 kasus, 676.964 orang meninggal, total sembuh 31.809.679

India: 33.200.877 kasus, 442.350 orang meninggal, total sembuh 32.358.246

Brasil: 20.974.850 kasus, 585.923 orang meninggal, total sembuh 20.002.562

Inggris: 7.168.806 kasus, 133.988 orang meninggal, total sembuh 5.746.286

Rusia: 7.102.625 kasus, 191.165 orang meninggal, total sembuh 6.357.272.

Indonesia

Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.

Hingga Jumat (10/9/2021) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah 5.376 dari 149.780 orang yang diperiksa dalam 24 jam terakhir.

Sehingga jumlah kasus positif Covid-19 sampai saat ini menjadi 4.158.731 orang.

Sedangkan untuk kasus sembuh, pemerintah Indonesia melaporkan adanya penambahan sebanyak 14.356 orang.

Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 3.901.766 orang.

Pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 juga bertambah sebanyak 315 orang, sehingga totalnya kini menjadi 138.431.

Malaysia

Pada Jumat (10/9/2021), Negeri Jiran, Malaysia mencatatkan kasus harian Covid-19 sebanyak 21.176 kasus, sehingga total kasus positif menjadi 1.940.950.

Dilansir dari Anadolu Agency, Jumat (10/9/2021), kasus baru dalam 24 jam terakhir paling banyak terkonfirmasi di Sarawak dengan 3.734 kasus.

Dirjen Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah mengatakan, pihaknya juga melaporkan 341 kasus kematian Covid-19 dan 21.476 pasien sembuh dalam 24 jam terakhir.

Kini, total kasus sembuh di Malaysia menjadi 1.678.962 dan jumlah pasien yang meninggal akibat Covid-19 sebanyak 19.827 atau sekitar 1 persen dari total kasus positif yang berjumlah 1.940.950.

Menurut Noor Hisham, Malaysia masih memiliki 242.161 kasus aktif.

Data otoritas kesehatan Malaysia menunjukkan, 1.310 pasien dirawat di ICU dan 773 orang membutuhkan bantuan alat pernapasan. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru