JAKARTA- Seknas Jokowi menyesalkan ulah oknum penyelenggara haji yang telah menjadikan ibadah haji sebagai ajang politik. Beberapa waktu lalu, beredar foto-foto di media sosial yang menggambarkan beberapa orang membagikan kardus bertuliskan #2019gantipresiden kepada sejumlah jamaah haji. Demikian Muhammad Yamin, Ketua Umum Seknas Jokowi kepada Bergelora.com di Jakarta, Jumat (31/8).
“Kami meminta Menteri Agama segera mengusut perilaku oknum penyelenggara haji yang mengotori kesucian ibadah haji tersebut. Jangan terjadi pembiaran lagi, karena aksi seperti ini sudah terjadi berkali-kali selama ibadah haji tahun ini,” tegasnya.
Ia melaporkan, sebelum aksi bagi-bagi kardus ini telah terjadi pula bus yang dipasang spanduk #2019gantipresiden, juga pembagian kaos dengan logo serupa.
Yamin mengatakan ulah oknum-oknum itu tidak pada tempatnya.
“Kalau mau berpolitik, silakan dilakukan saat kampanye pilpres nanti. Janganlah bersikap pengecut, bahkan sampai mempolitisasi ibadah haji,’ kata Yamin lagi.
Manipulasi Air Zamzam
Sementara itu Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dikejutkan viralnya foto air zamzam kemasan bertagar 2019 ganti presiden. Dalam foto tersebut, terlihat air zamzam #2019gantipresiden dibagikan ke sejumlah jamaah yang akan kembali ke Tanah Air usai berhaji.
Beberapa petugas haji yang dikonfirmasi mengatakan, peristiwa tersebut kemungkinan terjadi di Bandara King Abdulaziz, Jeddah.
’’Tapi pasti bukan di terminal haji, melainkan terminal regular,’’ kata Kepala Seksi Media Center Haji (MCH) PPIH Daerah Kerja Bandara Abdul Basir.
Dia menduga, pembagian air zamzam dalam kemasan tagar ganti presiden itu beraroma pilpres itu dilakukan jamaah haji furoda di terminal internasional Bandara Jeddah.
Sekedar diketahui, jamaah haji furoda tidak dikoordinir oleh kemenag. Haji furoda ditangani oleh biro-biro perjalanan yang berkoordinasi dengan panitia Arab Saudi. Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kemenag Mastuki mengaku sedang menelusuri foto tersebut.
’’Kami mendapatkan informasi yang sama juga soal foto itu, dan sedang kami telusuri,’ kata Mastuki. Dia menjelaskan, kemenag kini sedang mengumpulkan informasi dari berbagai pihak. (Web Warouw)