Minggu, 14 September 2025

Cemen Ah..! Digeber Banteng Betina, Arief Poyuono ‘Ngeper’

Kader PDI Perjuangan, Dewi Tanjung yang menantan Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono (Ist)

JAKARTA – Kader PDI Perjuangan, Dewi Tanjung mengaku sangat kecewa dengan selorohan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono yang sempat menyamakan partainya itu dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).

“Sebagai kader PDIP, saya sangat terganggu dan emosi atas penghinaan dan fitnah yang disebar oleh Arif Puyuno, yang menuduh PDIP sama dengan PKI,” kata Dewi Tanjung dalam siaran persnya yang diterima Redaksikota, Kamis (17/8).

Rasa kecewanya itu pun diluapkan langsung kepada Arief melalui pesan instan. Ia mengatakan bahwa dirinya langsung menegur dan meminta agar Arief mempertanggung jawabkan ucapannya itu.

“Tepat hari Rabu malam Kamis jam 00:59 WIB pada tanggal 17 Agustus, saya SMS langsung ke nomor Arief Puyuno, dan dibalas sama Arief jam 06:00 WIB pagi,” terangnya.

Terkait dengan ucapan Arief yang menilai jika PDI Perjuangan wajar jika disamakan dengan PKI yang notabane adalah partai terlarang di Indonesia itu, Dewi yang juga aktivis 98 ini pun mengaku sangat marah dan terpukul. Baginya, ucapan Arief tersebut sudah menunjukkan etika yang tidak baik dalam berpolitik dan sangat menghina harga diri partai yang kini dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri itu.

“Sebagai kader, sudah kewajiban saya membela harga diri partai saya saat ada orang lain menghina, melecehkannya. Dan sebagai kader partai, saya akan melakukan apapun untuk membela harga diri partai yang saya cintai,” pungkasnya.

Lebih lanjut, Dewi pun meminta agar anak buah Prabowo Subianto itu mempertanggung jawabkan ucapannya itu di depan hukum.

“Dan saya berharap proses hukum akan tetap berjalan, dan Arief Puyuno mendapatkan hukuman dan sanksi yang setimpal atas fitnah dan pelecehan yang dilakukannya kepada Partai PDIP,” tegasnya.

Berikut adalah pesan instan antara Dewi Tanjung dan Arief Poyuono yang disampaikan beredar di media sosial.

Diketahui, Arief Poyuono menyindir Presiden Joko Widodo dan PDI Perjuangan seperti halnya dengan Partai Komunis.

“Dan kurang sampai otaknya mikir tentang sebuah arti Hak Konstitusi warga negara dalam negara yang berdemokrasi. Jadi, wajar saja kalau PDIP sering disamakan dengan PKI, habis sering buat lawak politik dan nipu rakyat sih,” tegas Wakil Ketua Umum Gerindra, Senin (31/7) lalu.

Pasti Diperiksa Polisi

Sontak, ucapan ini pun membuat seluruh kader PDI Perjuangan murka. Pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, FX Arief Poyuono yang menyamakan PDIP dengan PKI dianggap karena tidak paham sejarah. Bahkan Arief diminta untuk tetap mempertanggungjawabkan pernyataannya tersebut di pengadilan.

Hal ini seperti yang disampaikan oleh Politikus PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu. Ia menyebut jika sejak awal berdiri, partainya tetap berasaskan Pancasila sampai saat ini.

“PDIP bukan berideologi komunis. Jadi orang-orang yang menuduh itu harus mempertanggungjawabkan apa yang dituduhkannya,” kata Masinton di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (2/8/2017).

Masinton mengatakan sejauh ini Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak menanggapi tudingan Arief. Namun, PDIP tengah menunggu laporan ke pihak kepolisian yang dibuat sejumlah organisasi sayap partai.

“Sekarang pelaporan masih berlangsung dan selanjutnya kami menunggu sikap partai dari perkembangan pelaporan tersebut,” kata dia.

Politikus PDIP lainnya, Eva Kusuma Sundari mengatakan, kelanjutan proses hukum kepada Arief untuk menimbulkan efek jera atas tudingannya tersebut.

“Kami sudah mentolerir banyak hal tentang fitnah PKI, sekarang harus ada deterrent effect bahwa kami bukan PKI, kami masuk ke proses hukum,” kata Eva terpisah.

Meski demikian, Eva mengatakan secara kelembagaan atau organisasi, hubungan antara PDIP dan Gerindra tidak terganggu.

“Itu (tudingan Arief) bukan pendapat resmi organisasi,” ujar Eva.

Ketua Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) dan Perundang-undangan DPP PDI Perjuangan, Trimedya Pandjaitan memastikan bahwa pihaknya akan segera memperkarakan ucapan Waketum Partai Gerindra, Arief Poyuono ke jalur hukum.

Bahkan ia mengatakan dalam waktu dua hari ke depan, PDI Perjuangan akan datang ke Polisi untuk memperkarakan Arief.

“Kita akan segera melaporkan yang bersangkutan, satu-dua hari ini lah ke polisi. Kita lihat apakah (ke) Polda Metro atau Bareskrim, tapi ke kepolisian lah,” ucap Trimedya kepada wartawan, Rabu (2/8) malam.

Pelaporan ini akan dilakukan oleh Tim Badan Bantuan Hukum PDIP yang dikoordinir langsung Trimedya. Arief akan dilaporkan dengan dua pasal, yakni pasal tentant Pencemaran Nama Baik dan pasal tentang Undang-undang ITE.

“(Pasal pencemaran nama baik) Itu bisa, sama (Undang-Undang) ITE. (Arief) Dengan sengaja menggunakan media massa apa gitu loh,” sebut Trimedya.

Kepada Bergelora.com dilaporkan, sebelumnya, Dewan Pimpinan Nasional Relawan Perjuangan Demokrasi (DPN Repdem) yang merupakan organisasi sayap PDIP telah lebih dulu melaporkan Arief ke Polda Metro Jaya. Arief dilaporkan atas tuduhan pernyataan yang menimbulkan permusuhan hingga fitnah dan pencemaran nama baik.

Arief disebut telah menyinggung kehormatan PDIP terkait pernyataannya yang tersebar di banyak media nasional, terkait dengan tudingan PDI Perjuangan seperti PKI.

“Kemarin kami diminta untuk melengkapi laporan dan baru tadi laporan kami diterima oleh pihak kepolisian. Yang kami laporkan adalah Waketum Gerindra Arief Poyuono atas pernyataannya di media online yang menyebut ‘wajar PDIP disamakan dengan PKI‘, yang telah menyinggung kehormatan PDIP,” jelas Sekjen Repdem Wanto Sugito soal pelaporan Arief. (Web Warouw)

 

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru