Kamis, 28 Maret 2024

CIA Konsolidasikan Agen-agen Di Indonesia

JAKARTA- Sebuah pertemuan rahasia antara agen CIA (Central Intelegence Agency), sebuah lembaga intgelejen Amerika Serikat dengan agen-agennya di Indonesia sedang di siapkan. Hal ini dilansir oleh Ketua Umum Sakti (Serikat Kerakyatan Indonesia), Standarkia Latif kepada Bergelora.com di Jakarta, Rabu (4/2).

 

Mantan aktivis 1980-an ini menjelaskan bahwa pada hari Selasa,  3 Februari 2015 Indonesia telah kedatangan Staff CIA Jeanne Tisinger yang menjabat sebagai Chief Information Officer (Kepala Bagian Informasi). Ia dikawal oleh pihak Kedubes Amerikat Serikat dan menginap di Hotel Hyatt depan Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.

“Entah mau apa lagi CIA di Indonesia ? Entah siapa yg mau ditemui dan dibeli. Atau mungkin untuk melakukan briefing pada 60 ribu intelijen asing di Indonesia sebagaimana pernah dilansir oleh Pak Ryamizard Ryachudu beberapa tahun yg lalu Waspada !” ujarnya.

Ia menyebutkan sebuah dokumen CIA yang pernah terbongkar yang memaparkan rencana memecah NKRI menjadi beberapa negara bagian.

“Buat Amerika NKRI harus dipecah menjadi beberapa negara, sebagaimana mereka pecah Uni Sovyet dan Yugoslavia,” ujarnya.

Ia mengatakan kalau Uni Sovyet dan Yugoslavia yang lama menjadi inti kekuatan Pakta Warsawa saingan NATO, akhirnya bisa diporak-porandakan AS dan sekutunya. Tentu tidak tetrlalu sulit memecah Indonesia saat ini.

“Lalu bagaimana dengan Negara Kesarutan Republik Indonesia (NKRI)? Mereka sudah memulai upaya memecah NKRI dan berhasil dengan merdekanya Timor Timur,” jelasnya.

Menurutnya setelah berhasil melepaskan Timor-timur dari Indonesia, Amerika melanjutkan operasinya dibeberapa daerah lain bekerjasama dengan agen-agen lokal baik sipil maupun militer.

“Kini mereka sedang mengobok-obok Papua, selanjutnya Maluku lalu Borneo dan seterusnya. Ayo, selamatkan NKRI. Rapatkan Barisan. Satukan hati jaga keutuhan NKRI sampai titik darah penghabisan. Jangan dianggap sepele. Selamatakan NKRI. Save NKRI,” tegasnya.

Gempuran Asimetris

Sementara itu menanggapi hal itu budayawan Burhan Rosyidi menegaskan bahwa Indonesia sedang menghadapai gempuran asimetrik.

“Sekali lagi, elih lah selalu dan waspada, bahwa pendekatan keilmuawan membangun mindset adalah merupakan pendekatan yang efektif dan lembut sehingga anak-anak bangsa tak menyadari sedang digarap oleh kekuatan kepentingan tertentu untuk diproyeksikan menjadi cecunguk yang akan senantiasa siap sedia bekerja sebagai akses bagi program-programnya.

Menurut anggota Komite Kedaulatan Rakyat (KKR) ini, kaum terpelajar justru potensial menjadi sasaran empuk bagi kekautan kepentinga tertentu untuk didayagunakan sebagai akses kegiatan infiltrasi dalam rangka upayanya melancarkan gempuran asimetrik terhadap ketahanan nasional Indonesia.

“Dan, cilakanya, oleh kekuatan kepentingan tertentu, para kaum terpelajar yang sudah digarap menjadi cecunguk itu, sekarang ini, banyak yang sudah pada posisi posisi strategis di lembaga-lembaga negara kita.Miris !” jelasnya. (Dian Dharma Tungga)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru