Selasa, 1 Juli 2025

CUAN BERAPA NIH..? Habis MBG Bahan Mentah, Terbitlah Biskuit Kemasan di Tangsel

TANGERANG SELATAN – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah sekolah dasar negeri di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali menjadi sorotan. Hal ini terjadi setelah menu makanan MBG yang disalurkan berubah dari bahan mentah menjadi makanan ringan.

Sebelumnya, siswa menerima MBG bahan mentah dalam bentuk beras dan lauk pauk mentah yang harus dimasak di rumah. Kini, paket MBG snack berisi makanan siap konsumsi yang hanya terdiri dari biskuit, susu, roti, dan buah.

Perubahan ini memicu reaksi beragam dari para orangtua murid, yang menilai makanan ringan tersebut belum cukup memenuhi standar gizi seimbang bagi anak usia sekolah.

MBG Didominasi Snack, Orangtua Kecewa

Paket MBG snack dibagikan kepada orangtua siswa usai pembagian rapor pada Kamis (19/6/2025).

Paket MBG snack itu terdiri dari dua roti cokelat, satu kotak susu cokelat ukuran 115 ml, satu saset minuman sereal rasa vanila, empat bungkus snack kentang, empat saset biskuit stick mini, tiga saset biskuit kelapa, tiga bungkus kacang atom, dan satu kacang kulit.

Selain itu, terdapat tiga buah jeruk Medan serta satu buah pisang.

Merina (40), salah satu orangtua murid, mengaku kaget ketika pertama kali menerima paket MBG snack. Ia menyebut makanan ringan seperti itu tidak mencerminkan konsep makanan bergizi.

“Saya sempat kaget sih dapetnya makanan ringan, soalnya kan dari awal dapatnya makanan bergizi dan matang, ada sayur juga,” ujar Merina saat ditemui di lingkungan sekolah.

Menurut dia, makanan matang jauh lebih bermanfaat karena bisa langsung dikonsumsi anak di sekolah, sekaligus membiasakan mereka menyantap sayur dan lauk-pauk yang bergizi.

“Kalau di rumah anak-anak susah makan sayur. Tapi kalau makan bareng di sekolah, mungkin mereka jadi mau coba. Sayang banget kalau cuma dikasih snack begini,” tambah dia.

Senada, wali murid lain bernama Novi (38) menilai bahwa paket MBG kali ini kurang layak disebut sebagai makanan bergizi.

MBG snack berisi biskuit itu dinilai tidak cukup mengenyangkan dan minim kandungan gizi seimbang.

“Lebih baik yang matang, karena empat sehat lima sempurna itu kan ada nasi, lauk, sayur, susu, dan buah. Cuma anak-anak memang sukanya camilan, tapi seharusnya yang agak berat dan bermerek,” ucap Novi.

Ia menambahkan, pihak sekolah sempat memberi penjelasan bahwa isi paket MBG tersebut hanya bersifat sementara dan akan berubah kembali menjadi makanan lengkap saat tahun ajaran baru dimulai.

Sekolah Akui Kaget

Kepala Sekolah SDN Pondok Betung 01, Hamidah, juga mengaku kaget atas perubahan bentuk MBG yang dikirimkan ke sekolahnya. Ia menyebutkan, dalam sosialisasi awal beberapa bulan lalu, pihak sekolah telah diinformasikan bahwa MBG akan disalurkan dalam bentuk makanan berat.

“Bahkan waktu sosialisasi itu ahli gizinya juga hadir ke sekolah, jadi kami yakin akan dapat makanan lengkap. Tapi kemudian muncul info kalau diganti jadi snack,” ujar Hamidah kepada, Kamis.

Hamidah menjelaskan, pihak penyedia MBG menyatakan bahwa perubahan tersebut dilakukan karena proses belajar-mengajar di bulan Juni tidak berjalan penuh.

“Kalau misalnya dikasih makanan berat, khawatir anaknya enggak hadir. Jadi mubazir, maka diantisipasi dengan makanan ringan,” katanya.

Meski terkejut, Hamidah menyebut sekolah tetap menerima penyaluran MBG dengan catatan pihak penyedia sudah memperhitungkan kandungan gizinya.

Ia menambahkan, makanan ringan tersebut diklaim telah disesuaikan dengan kebutuhan gizi anak berdasarkan jenjang kelas.

“Saya tanya juga apakah sudah diuji gizinya, mereka jawab sudah. Jadi kami welcome saja, yang penting ada tanggung jawab gizinya,” jelas dia.

MBG Matang Bakal Kembali Diberikan

Selama sepekan terakhir, siswa di SDN Pondok Betung 01 menerima MBG dalam bentuk makanan ringan atau snack yang dibagikan dua hingga tiga hari sekali. Paket makanan ringan itu disalurkan melalui wali kelas atau langsung ke orangtua murid saat pembagian rapor.

Meski demikian, Hamidah memastikan program MBG akan kembali menghadirkan makanan matang sesuai kesepakatan awal.

Ia menyebutkan, telah mendapat informasi dari pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pondok Aren bahwa pada tahun ajaran baru 2025/2026, menu MBG akan kembali berupa nasi, lauk, dan sayur.

“Mereka jawab bahwa nanti begitu tahun ajaran baru, kita akan dapat makanan berat. Harapannya seperti itu, supaya sesuai dengan yang disosialisasikan sejak awal,” ucap Hamidah.

Sementara itu, para orang tua murid pun berharap agar pemerintah dan penyelenggara program MBG melakukan evaluasi menyeluruh. Mereka meminta agar menu makanan tidak hanya memenuhi standar, tetapi juga benar-benar bermanfaat dan disukai oleh anak-anak.

“Kalau dapat MBG, terutama rasa jangan asal-asalan. Anak-anak kurang suka, jadi masak untuk anak yang enak lah,” ujar Novi.

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Program MBG yang bertujuan membantu pemenuhan gizi anak-anak sekolah dinilai harus tetap konsisten, baik dari sisi kualitas, kandungan gizi, maupun distribusinya, agar benar-benar memberikan dampak positif dalam jangka panjang. (Argo Bani Putra)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru