JAKARTA- Pandemi corona telah menggerogoti ekonomi dunia. Hampir semua sektor terpukul dan membuat angka pengangguran melonjak di berbagai negara.
Namun tidak dengan China. Negeri Tirai Bambu itu malah tercatat menjadi negara penerima investasi asing langsung atau Foreign DIrect Investment (FDI) terbesar sepanjang 2020.
Konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD), dalam laporannya yang dirilis pada Minggu (24/1), mencatat aliran modal masuk ke China sepanjang 2020 mencapai USD 163 miliar.
Aliran modal masuk ke China tersebut lebih tinggi dibandingkan investasi yang mampu ditarik Amerika Serikat senilai USD 134 miliar pada periode yang sama.
Mengutip dari Antara, pada 2019 Amerika Serikat mampu menggaet investasi asing senilai USD 251 miliar. Sedangkan China pada periode yang sama hanya mendapatkan modal asing USD 140 miliar.
Perekonomian China meningkat pesat pada kuartal keempat 2020, dengan pertumbuhan mengalahkan ekspektasi saat mengakhiri serangan virus corona yang parah pada 2020. Bahkan bisa berkembang lebih jauh di tahun ini ketika pandemi global terus berlanjut.
Produk domestik bruto China tumbuh 2,3 persen pada 2020. Data resmi menunjukkan pada pekan lalu, menjadikan China satu-satunya ekonomi utama di dunia yang menghindari kontraksi pada 2020.
Kepada Bergelora.com dilaporkan, ekonomi terbesar kedua di dunia itu mengejutkan banyak orang dengan kecepatan pemulihannya dari guncangan virus corona, terutama karena para pembuat kebijakan juga harus menavigasi hubungan AS dan China yang tegang dalam perdagangan dan bidang lainnya.
Menurut laporan UNCTAD, secara keseluruhan FDI global telah jatuh pada tahun lalu, turun 42 persen menjadi sekitar USD 859 miliar, dari USD 1,5 triliun pada 2019.
“FDI menyelesaikan 2020 lebih dari 30 persen di bawah palung setelah krisis keuangan global pada 2009,” kata UNCTAD pada Minggu (24/1).
Arus FDI anjlok 37 persen di Amerika Latin dan Karibia, merosot 18 persen di Afrika, dan turun 4 persen di negara-negara berkembang Asia, tambah laporan tersebut.
Asia Timur mencatat sepertiga dari FDI global pada 2020, sementara aliran FDI ke negara maju terjun 69 persen. (Calvin G. Eben-Haezer)