Kamis, 17 Juli 2025

Dahsyat..! Mentan Amran: Keberlanjutan Pangan, Peringkat Indonesia Di Atas AS & China

Ibu-ibu tani panen (Ist)

JAKARTA- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, mengungkapkan “Kita patut berbangga saat ini, karena peringkat Indonesia diatas Amerika Serikat dan China untuk  Indeks  Keberlanjutan Pangan”. Hal tersebut disampaikan pada acara Halal bil Halal 1438. H dengan Ditjen Tanaman Pangan, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian dan Balitbang yang bertempat di Lapangan Palapa Pasar Minggu, Jumat (7/7). Hasil Survei Peringkat Keberlanjutan Pangan tersebut dirilis Lembaga Riset Internasional “The Economist  Intelligent Unit”.

Mentan juga mengungkapkan rasa bangganya kepada seluruh pejabat dan staf diseluruh jajaran Kementerian Pertanian atas capaian pembangunan pertanian terutama kestabilan harga saat ramadhan hingga saat ini. Mentan juga mengapresiasi institusi TNI dan Polri yang peran sertanya cukup besar keberhasilan saat ini.

“Kita sudah tidak ada  impor beras sejak 2016 hingga saat ini juli 2017. Saya meminta seluruh jajaran harus mensosialisasikan kepada masyarakat luas karena banyak yang belum tahu tentang ini. Jagung kita sudah tidak impor lagi tahun ini, dulu setiap tahun kita impor 3,6 juta ton dari Amerika dan Amerika Latin, bawang merah kita sudah ekspor dan cabai merah pun kita sudah tidak impor tegas Mentan,” paparnya.

Semua keberhasilan itu menurutnya harus dijaga seperti saat ini perlu dijaga luas tambah tanam padi 1 juta hektar setiap bulan dan kita bisa memastikan tidak akan ada paceklik hingga Maret 2018.

Mentan dalam sambutannya juga berterimakasih kepada seluruh mantan pimpinan unit eselon I yang hadir seraya berpesaN  agar terus memberikan support untuk kesuksesan program pembangunan pertanian.

“Kedepan ini sasaran kita adalah “Farmer’s Welfare”  (Kesejahteraaan Petani). Keberhasilan saat ini adalah keberhasilan kita bersama,” katanya.

Lumbung Pangan Dunia 2045

Kepada Bergelora.com dilaporkan, sebelumnya Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengajak semua komponen pertanian  wujudkan Indonesia Lumbung Pangan Dunia Tahun 2045. Ajakan tersebut disampaikan Mentan saat melakukan silaturahmi dengan seluruh jajaran Badan Litbang dari seluruh Indonesia tadi malam di Cimanggu Bogor.

“Saat ini kita sudah tidak impor beras dan jagung bahkan sudah ekspor. Saat ini Indonesia sudah dilihat negara tetangga yang tadinya negara kita menjadi pasar ekspor mereka, sekarang kita malah mau ekspor,” ujarnya.

Semua komponen pertanian menurutnya harus  mengambil peran dalam kegiatan pembangunan pertanian, mensejahterakan rumah tangga petani.

“Mari kerja, kerja dan kerja kita songsong era ke emasan bangsa untuk wujudkan Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045,” tegas Amran.

Mentan mengungkapkan saat pertama ditugaskan sebagai menteri sedikit ada keraguan karena penguasaan medan, namun dengan tekad dan semangat serta bantuan dari jajaran Badan Litbang Pertanian semua tantangan dan hambatan dapat dilalui.

“Perlu saya jelaskan bahwa dari 3 komoditas yang diminta Presiden untuk diselesaikan, malah kita dapat menyelesaikan 4 komoditas,” kata Menteri.

Kedepan, semua persoalan petani, harus menghadirkan pemerintah ditengah- tengah petani seperti yang diamanatkan Presiden. (Calvin G. Eben-Haezer)

 

Indeks Keberlanjutan Pangan: Peringkat Indonesia Di Atas AS & China

JAKARTA- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, mengungkapkan “Kita patut berbangga saat ini, karena peringkat Indonesia diatas Amerika Serikat dan China untuk  Indeks  Keberlanjutan Pangan”. Hal tersebut disampaikan pada acara Halal bil Halal 1438. H dengan Ditjen Tanaman Pangan, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian dan Balitbang yang bertempat di Lapangan Palapa Pasar Minggu, Jumat (7/7). Hasil Survei Peringkat Keberlanjutan Pangan tersebut dirilis Lembaga Riset Internasional “The Economist  Intelligent Unit”.

Mentan juga mengungkapkan rasa bangganya kepada seluruh pejabat dan staf diseluruh jajaran Kementerian Pertanian atas capaian pembangunan pertanian terutama kestabilan harga saat ramadhan hingga saat ini. Mentan juga mengapresiasi institusi TNI dan Polri yang peran sertanya cukup besar keberhasilan saat ini.

“Kita sudah tidak ada  impor beras sejak 2016 hingga saat ini juli 2017. Saya meminta seluruh jajaran harus mensosialisasikan kepada masyarakat luas karena banyak yang belum tahu tentang ini. Jagung kita sudah tidak impor lagi tahun ini, dulu setiap tahun kita impor 3,6 juta ton dari Amerika dan Amerika Latin, bawang merah kita sudah ekspor dan cabai merah pun kita sudah tidak impor tegas Mentan,” paparnya.

Semua keberhasilan itu menurutnya harus dijaga seperti saat ini perlu dijaga luas tambah tanam padi 1 juta hektar setiap bulan dan kita bisa memastikan tidak akan ada paceklik hingga Maret 2018.

Mentan dalam sambutannya juga berterimakasih kepada seluruh mantan pimpinan unit eselon I yang hadir seraya berpesaN  agar terus memberikan support untuk kesuksesan program pembangunan pertanian.

“Kedepan ini sasaran kita adalah “Farmer’s Welfare”  (Kesejahteraaan Petani). Keberhasilan saat ini adalah keberhasilan kita bersama,” katanya.

Lumbung Pangan Dunia 2045

Kepada Bergelora.com dilaporkan, sebelumnya Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengajak semua komponen pertanian  wujudkan Indonesia Lumbung Pangan Dunia Tahun 2045. Ajakan tersebut disampaikan Mentan saat melakukan silaturahmi dengan seluruh jajaran Badan Litbang dari seluruh Indonesia tadi malam di Cimanggu Bogor.

“Saat ini kita sudah tidak impor beras dan jagung bahkan sudah ekspor. Saat ini Indonesia sudah dilihat negara tetangga yang tadinya negara kita menjadi pasar ekspor mereka, sekarang kita malah mau ekspor,” ujarnya.

Semua komponen pertanian menurutnya harus  mengambil peran dalam kegiatan pembangunan pertanian, mensejahterakan rumah tangga petani.

“Mari kerja, kerja dan kerja kita songsong era ke emasan bangsa untuk wujudkan Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045,” tegas Amran.

Mentan mengungkapkan saat pertama ditugaskan sebagai menteri sedikit ada keraguan karena penguasaan medan, namun dengan tekad dan semangat serta bantuan dari jajaran Badan Litbang Pertanian semua tantangan dan hambatan dapat dilalui.

“Perlu saya jelaskan bahwa dari 3 komoditas yang diminta Presiden untuk diselesaikan, malah kita dapat menyelesaikan 4 komoditas,” kata Menteri.

Kedepan, semua persoalan petani, harus menghadirkan pemerintah ditengah- tengah petani seperti yang diamanatkan Presiden. (Calvin G. Eben-Haezer)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru