SURABAYA- Peta pembangunan kekuatan politik dukungan calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK di Jawa Timur menunjukan persaingan yang cukup ketat. Relawan kesehatan dari Jawa Timur melaporkan bahwa sampai saat ini, 38 kabupaten dan kota di propinsi ini sementara di dominasi oleh kekuatan dukungan pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Radjasa.
“Rakyat Jawa Timur kebanyakan menilai Prabowo bisa membawa perubahan karena dia tegas dan punya gagasan yang jelas sesuai kapasitasnya,” demikian Relawan Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Jawa Timur di Bangkalan. Mohammad Muhyi melaporkan pada Bergelora.com di Surabaya, Senin (23/6).
Ia melaporkan bahwa Prabowo-Hatta menguasai dukungan dari 18 kabupaten dan kota yaitu Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Blitar, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Tuban, Kota Blitar, Kota Kediri, Kota Madiun, Kota Mojokerto, Kota Probolinggo dan Kota Surabaya.
“Peta dikalangan Nahdlatul Ulama lebih mendukung ke Mahfud MD ketimbang Muhaimin. Ada ketidak puasan dikalangan kyai NU dan PKB Jawa Timur pada pusat. Ini yang menambah kekuatan dukungan buat Prabowo,” ujarnya.
Sementara itu menurutnya, pendukung Jokowi-JK menguasai 17 kabupaten dan kota yaitu Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Gresik, Kabupaten Jember, Kabupaten Jombang, Kabupaten Kediri, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Malang, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung, Kota Batu, Kota Malang dan Kota Pasuruan
“Pendukung Jokowi juga besar dan kuat. Terutama dari kalangan PDI-P dan kaum Soekarnois. Sementara itu ada keraguan dikalangan pendukung Jokowi sendiri mempertanyakan apakah Jokowi amanah. Karena pernah meninggalkan amanah di memimpin sebagai Walikota Solo dan Gubernur,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan persoalan Lapindo di Sidoarjo tidak mempengaruhi dukungan pada Prabowo-Hatta.
“Itu tidak ada pengaruh. Masyarakat lebih fokus pada figur utama dengan harapan berbagai persoalan nantinya bisa diatasi secara oleh Prabowo yang terpilih karena ical ada di kubu Prabowo,” ujarnya
Sementara itu ada laporan lain juga dari Madiun menggambarkan dukungan pada Jokowi menguasai Kabupaten Madiun, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Magetan, Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Kediri.
“Karena Jokowi dipandang sebagai pemimpin yang merakyat dengan gaya blusukannya,” demikian Ketua DKR Kabupaten Madiun, Supriadi kepada Bergelora.com di Surabaya Senin (23/6)
Prabowo Subianto menurutnya hanya kuat di Kota Madiun, Kota kediri, Kabupaten Jombang. (Ardiansyah Mahari)