JAKARTA- Presiden Jokowi isunya akan melakukan pergantian atau reshuffle kabinet pada 15 Juni mendatang.
“Sekarang tanggal berapa? Ya nanti kalau sudah ada jadwal, bocorin dikit-dikit,” kata Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (2/6/2022).
Eks Rektor UGM itu mengaku belum menerima informasi apa pun terkait reshuffle yang akan dilakukan Presiden Jokowi dalam waktu dekat.
Kendati demikian, Pratikno sempat menyampaikan berbagai pertimbangan Jokowi jika hendak melakukan reshuffle.
“Banyak sekali permasalahan yang harus ditangani secara cepat. Ekonomi global. Sangat dinamis. Kita harus sangat responsif. Pandemi kita juga harus antisipatif. Jadi kita fokus kerja,” ucap dia.
Namun, Pratikno tak membeberkan siapa menteri yang berpotensi diganti atau sosok yang akan menggantikan, termasuk soal Menteri Perdagangan M Lutfi yang disinyalir bakal terkena perombakan.
“Nanti saja,” tandas Pratikno.
Sebelumnya, gaung reshuffle kabinet kerap beredar. Reshuffle tersebut diembuskan karena adanya menteri yang kinerjanya dianggap tidak memenuhi ekpektasi masyarakat.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, dari beberapa hasil pantauan di media sosial, sejumlah menteri bahkan pernah disebut-sebut masuk dalam daftar reshuffle. Selain Menteri Perdagangan M. Lutfi, beberapa nama lain yang sering disebut-sebut masuk daftar reshuffle afa Menteri Kesehatan Budi Gunawan, Menteri Desa Abdul Halim Iskandar, Menteri Pertanian Syahril Yasin Limpo, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Agraria dan Kepala BPN Sofyan Djalil
Faktor lain yang berembus menyebutkan bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) dalam koalisi pemerintahan beberapa waktu lalu. Kala itu, santer beredar sejumlah nama politisi PAN yang akan masuk ke dalam kabinet.
Perkuat Kabinet Kerja
Yang pasti menurut pengamat politik Narendro Prayogo, Presiden Jokowi perlu lebih memperkuat tim kerja di dalam kabinet dengan menteri-menteri yang bisa bekerja secara nyata memenuhi percepatan pembangunan dan investasi serta pelayanan masyarakat.
“Saat ini yang terlihat solid bekerja bersama Jokowi hanya beberapa orang menteri saja, sementara yang lainnya menonton,” demikian ujarnya.
Apalagi menurutnya saat ini beberapa orang menteri sudah mulai ramai melakukam kampanye diri menjadi capres 2024.
“Padahal Jokowi membutuhkan pembantu yang siap menyelesaikan tugas-tugasnya seperti yang sudah sering ditekankan oleh presiden,” ujarnya. (Web Warouw)