Menurut Nicho, orang-orang tersebut diam saat sejumlah persoalan maupun kasus terjadi di tengah-tengah masyarakat di Kalimantan.
Sejumlah persoalan dan kasus yang ia maksud itu, kata Nicho, mulai dari penebangan hutan, banjir, perempuan dijual ke China untuk jadi budak seks, hingga anak-anak yang meninggal di bekas galian tambang.
“Saat Hutan ditebang, banjir merendam rumah warga ± sebulan, perempuannya dijual ke China untuk dijadikan budak seks, anak-anak pada mati tenggelam di bekas galian tambang kalian pada diam,” cuit Nicho Silalahi.
Namun, menurut Nicho, saat muncul pernyataan pihak yang menyebut istilah ‘tempat jin buang anak’, orang-orang tersebut melakukan aksi demo.
Lantaran hal itu, ia pun mempertanyakan identitas sebenarnya dari orang-orang yang melakukan aksi demo terkait ‘tempat jin buang anak’ itu.
“Tapi saat ada yang mengatakan “Tempat Jin Buang Anak” kalian Demo. Sebenarnya kalian siapa?,” tanya Nicho Silalahi.
“Apa lagi ini bang? Siapa perempuan yang di jadikan budak sex itu??,” balas netizen pengguna akun PakkatDayak itu.
Ia pun lantas menyebut bahwa orang-orang yang demo soal ‘tempat jin buang anak’ itu adalah pihaknya dari Aliansi Borneo Bersatu.
Maka dari itu, sang netizen menyimpulkan bahwa wanita budak seks yang dimaksud Nicho Silalahi tersebut adalah perempuan Dayak. Ia pun meminta Nicho untuk menunjukkan bukti terkait hal itu.
“Yang DEMO KEMARIN ITU KAMI ALIANSI BORNEO BERSATU. Berarti perempuan yg kau MAKSUD ITU PEREMPUAN PEREMPUAN KAMI DAYAK!! Ada BUKTI?? SEKARANG KAMI ADA DI JAKARTA. BISA KETEMU dan BUKTIKAN ITU Nicho_Silalahi,” tegasnya. (Web Warouw)