Selasa, 21 Oktober 2025

EMANG…! Aan Rusdianto: Keterlaluan Kalau Prabowo Mau Kembali Ke Jaman Orde Baru

Aan Rusdianto, korban penculikan Prabowo Subianto. (Ist)

JAKARTA – Semakin jelas pihak-pihak yang menunggangi pemilihan presiden 2019. Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Titiek Soeharto berjanji bila pasangan Calon Presiden Prabowo Subianto dan wakilnya, Sandiaga Uno memenangkan pemilihan presiden tahun depan, RI akan kembali seperti zaman Soeharto. Sebagian besar rakyat mulai waspada atas kebangkitan Orde Baru yang 33 tahun sangat korup dan menyengsarakan rakyat itu. Hal ini disampaikan Aan Rusdianto, salah seorang kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kepada Bergelora.com di Jakarta, Jumat (16/11)

“Heran kalau Prabowo Subianto setuju kembali seperti jaman rezim Orde Baru yang otoriter. Prabowokan juga korban terakhir dari keluarga Cendana (Soeharto) saat berkuasa selama 33 tahun,” tegasnya.

Aan Rusdianto yang pernah menjadi salah satu korban penculikan yang dilakukan oleh Tim Mawar yang dibentuk oleh Prabowo Subianto ini mengingatkan bahwa penculikan aktifis tersebut dilakukan atas perintah Presiden Soeharto karena sudah ketakutan dengan gerakan rakyat dan mahasiswa yang semakin besar untuk menumbangkan kekuasaan Orde Baru dan Presiden Soeharto pada tahun 1996.

“Namun karena Tim Mawar yang dibentuk Prabowo untuk melakukan penculikan maka, pihak keluarga Cendana cuci tangan dan menyingkirkan Prabowo dari lingkaran istana. Sampai harus bercerai dengan istrinya Titiek Soeharto.

“Dengan jiwa besar seorang Prabowo kemudian mengakui bahwa penculikan itu atas inisiatif dirinya. Akibatnya adalah Prabowo dipecat dari kemiliteran oleh Dewan Kehormatan Militer saat itu. Betapa berat beban istana yang harus dipikul Prabowo sendirian,” jelas pegiat HAM ini.

Menurutnya Aan Rusdianto bukan itu saja. Semua anggota Tim Mawar Kopassus yang terlibat dalam penculikan aktivis sudah menjalani hukuman. Prabowo dan anggota Tim Mawar tercatat dalam sejarah ada satuan prajurit TNI yang melakukan penculikan terhadap rakyatnya. Beberapa orang sampai sekarang belum ditemukan.

“Tapi tidak ada pengadilan pada Soeharto yang memerintahkan Prabowo untuk menculik kami. Soeharto dan keluarga masih selamat sampai sekarang. Komnas HAM RI punya semua hasil pemeriksaan kasus penculikan,” ujarnya.

Sekarang Aan Rusdianto kaget saja mendengar pernyataan keluarga Cendana yang mendukung Prabowo dengan syarat harus kembali seperti jaman Orde Baru.

“Seorang jenderal, mantan komandan Kopassus, katanya cerdas. Loh koq setelah dikorbankan mau dikorbankan lagi,” ujarnya.

Aan Rusdianto meminta Prabowo Subianto untuk berpikir ulang membiarkan dirinya ditunggangi oleh keluarga Cendana. Karena memori rakyat tentang keluarga cendana itu menyengsarakan rakyat dengan berbagai pelanggaran HAM dengan korban jutaan orang.

“Kecuali memang Prabowo berniat untuk menyengsarakan rakyat seperti yang dilakukan Soeharto selama memimpin Orde Baru,” tegasnya.

Menurut Aan Rusdianto rakyat Indonesia tidak boleh lagi mengalami masa-masa kelam seperti di bawah Orde Baru, karena bangsa Indonesia harus bisa segera mengejar ketertinggalan selama 33 tahun Orde Baru.

“Tidak boleh ada yang menghambat untuk kepentingan pribadi atau keluarga, apalagi kepentingan sisa-sisa orde baru,” tegas mantan pengurus Komite Pimpinan Pusat (KPP) Partai Rakyat Demokratik (PRD) ini.

Janji Titiek Soeharto

Sebelumnya, Titiek Soeharto berjanji bila pasangan Calon Presiden Prabowo Subianto dan wakilnya, Sandiaga Uno memenangkan pemilihan presiden tahun depan, RI akan kembali seperti zaman Soeharto.

“Sudah cukup… Sudah saatnya Indonesia kembali seperti waktu era kepemimpinan Bapak Soeharto yang sukses dengan swasembada pangan, mendapatkan penghargaan internasional dan dikenal dunia,” ujar Titiek melalui akun twitternya @Titiek Soeharto.

Titiek juga menyoroti soal pangan saat berkampanye untuk pasangan Calon Presiden Prabowo Subianto dan wakilnya, Sandiaga Uno di Banten, Rabu, 14 November 2018. Pada pilpres 2014, pasangan Jokowi-Jusuf Kalla saat itu berjanji untuk melakukan swasembada pangan. Namun faktanya banyak impor pangan dan program swasembada tak tercapai.

“Banyak alasan kenapa presiden harus Pak Prabowo, karena tidak sedikit permasalahan di negeri ini. Katakan saja, misalnya, kondisi pangan dan pertanian,” katanya.

Saat itu, menurut Titiek, pemerintah Jokowi berjanji akan melakukan swasembada padi, jagung dan kedelai dalam waltu tiga tahun. Namun hingga kini ketiga komoditas itu masih impor.

“Padahal kita ini negeri yang kaya, tapi kita malah impor. Dari beras, jagung, cabai, sampai cangkul diimpor,” kata Titiek Soeharto.

Dia juga optimistis pasangan nomor urut dua itu akan unggul dalam perolehan suara di Provinsi Banten.

“Kami optimistis pasangan Prabowo-Sandi bisa mengungguli pasangan nomor urut 01, Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 di Banten,” katanya di Cilegon, Banten, Rabu (14/11). (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru