JAKARTA –Staf khusus Dewan Pengarah BPIP Benny Susetyo mengajak untuk menerapkan prinsip menghargai, melindungi untuk kesejahteraan masyarakat bersama. Dalam berbisnis hendaknya menghargai martabat manusia.
Romo Benny mengatakan itu ketika membuka webinar “Dasar Melakukan Bisnis Berbasis Kristiani”, yang diselenggarakan IPMI International Business School, Rabu (17/11/2021). Dia menyerukan bahwa umat kristiani harus menciptakan Bisnis Berbasis Kristiani dan Pancasila.
Dalam kesempatan itu, Romo Antonius Benny Susetyo menyampaikan Prinsip Dasar Berbisnis Secara Kristiani dan Pancasila. Romo membuka dengan kata “Saya Melukai Manusia Berarti Saya Melukai Tuhan”. Dengan dasar itu dia mengajak peserta untuk harus memiliki prinsip untuk menghargai, melindungi, untuk kesejahteraan masyarakat bersama.
“Mencerdaskan, adil,dan menjaga hak asasi manusia yang dilakukan dalam kegiatan bisinis berbasis kristiani, serta berpegang teguh kepada Pancasila,” jelasnya.
Dia mengajak para peserta webinar untuk mengimplementasikannya dengan keadaan Indonesia pada saat ini.
“Perkembangan ekonomi pada dasarnya adalah melayani manusia yang mana negara bertugas untuk menjaga dan menjamin ekonomi berjalan adil dan merata, serta segala bentuk konflik diselesaikan secara musyawarah,” katanya.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan menurutnya, budaya yang harus terus diterapkan dalam bisnis berbasis kristiani yaitu tidak boleh mencuri, menipu, membayar upah tidak adil, spekulasi, korupsi, merusak milik umum, pengelakan pajak, tidak mengadakan taruhan yang tidak adil,dan tidak melakukan usaha memperhamba manusia.
Berkaitan dengan Pancasila, Romo Benny menyatakan, sangat jelas bisnis berbasis kristiani seperti dalam negara mengakui kemajemukan dan keberagaman yang ada disekitar masyarakat dan sesuai dengan pelaksanaan prinsip-prinsip hak asasi manusia.
“Tidak boleh ada praktik diskriminasi, peraturan perundang-undangan yang mengayomi semua warga negara dari hak dan kewajiban setiap masyarakat, musyawarah mufakat adalah perwujudan pengutamaan kepentingan bersama diatas pribadi. Sikap kekeluargaan, kegotongroyongan,tidak ada usaha pemerasan dan pemborosan serta hidup bergaya mewah,” jelasnya.
“Kesimpulan kami adalah Bisnis berbasis kristiani adalah role model yang sudah ditanamkan disetiap jiwa dan raga umat kristiani dalam berbisnis, akan tetapi perlu innovasi dan tidak terlalu diproteksi kegiatannya,” katanya. (Web Warouw)