JAKARTA — Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan tak akan menggelontorkan insentif berupa penghapusan pajak BUMN, seperti permintaan Kepala Badan Pengelola Investasi Danantara Rosan Roeslani
“Dia (Rosan) minta keringanan pajak beberapa perusahaan (BUMN), dulu, sebelum 2023 kejadiannya kalau enggak salah, untuk menghilangkan kewajiban pajaknya. Ya, enggak bisa!” tegas Purbaya usai Rapat Kerja (Raker) Tertutup dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta Pusat, dikutip Bergelora.com, Jumat (5/12).
Purbaya beralasan perusahaan pelat merah yang ingin mendapatkan penghapusan pajak itu saat ini sudah meraup profit.
“Itu mungkin sudah terjadi di masa lalu. Perusahaannya untung dan ada komponen perusahaan asing juga di situ,” jelas Purbaya soal alasan mengapa tidak mau memberikan insentif penghapusan pajak BUMN tersebut.
Kendati demikian, Purbaya bersedia memberikan insentif lain untuk perusahaan pelat merah. Ia menekankan pemberian insentif dari Kementerian Keuangan hanya untuk hal-hal yang memang sesuai peraturan-undangan.
Sang Bendahara Negara mencontohkan pemberian insentif pajak dalam aksi korporasi, seperti restrukturisasi dan konsolidasi sejumlah BUMN.
“Dia (Rosan) bilang itu kalau disuruh bayar pajak semua, ya kemahalan. Saya pikir itu masuk akal untuk konsolidasi, kita kasih waktu berapa tahun (bebas pajak), 2 tahun-3 tahun ke depan,” tuturnya.
“Setelah itu, setiap aksi korporasi kita akan mengenakan biaya. Kita akan dikenakan pajak sesuai dengan aturan. Ini kan Danantara baru dan itu juga proyek pemerintah. Jadi, itu hal yang wajar,” sambung Purbaya.
Rosan sebelumnya membawa jajaran Danantara untuk bertemu dengan Purbaya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat pada Rabu (3/12). Rosan juga memboyong sejumlah anak buahnya dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi.
Kedatangan Rosan Roeslani dan para anak buahnya, baik di Danantara maupun Kementerian Investasi dan Hilirisasi, terungkap dari unggahan akun Instagram @menkeuri.
21 Perusahaan BUMN yang Masuk Fortune Indonesia 100 2025

Kepada Bergelora.com dilaporkan sebelumnya, ada 21 perusahaan BUMN yang masuk Fortune Indonesia 100 2025 dengan jumlah pendapatan setara 52 persen dari total keseluruhan perusahaan.
Beberapa perusahaan BUMN mencatatkan aset terbanyak, Bank Mandiri menjadi peringkat teratas dalam daftar..
Fortune Indonesia 100 2025 kembali merilis daftar perusahaan terbesar di Indonesia berdasarkan pendapatan untuk tahun fiskal 2024. Daftar ini mencerminkan denyut ekonomi nasional, dengan total pendapatan perusahaan setara 26,93 persen dari PDB Indonesia.
Dalam daftar tersebut, terdapat 21 perusahaan BUMN yang masuk, setara dengan seperlima dari total perusahaan. Total pendapatan perusahaan BUMN tersebut mencapai 52 persen dari keseluruhan daftar.
Berikut daftar perusahaan BUMN yang masuk Fortune Indonesia 100 2025:
- PT Pertamina (Persero) dengan pendapatan Rp1,217,43 triliun (peringkat ke-1)
- PT PLN (Persero) dengan pendapatan Rp545,38 triliun (peringkat ke-2)
- Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan pendapatan Rp274,56 triliun (peringkat ke-4)
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan pendapatan Rp206,50 triliun (peringkat ke-5)
- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dengan pendapatan Rp149,96 triliun (peringkat ke-6)
- PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID dengan pendapatan Rp145,21 triliun (peringkat ke-7)
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan pendapatan Rp95,63 triliun (peringkat ke-13)
- PT Pupuk Indonesia (Persero) dengan pendapatan Rp81,61 triliun (peringkat ke-15)
- PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dengan pendapatan Rp55,21 triliun (peringkat ke-22)
- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG Group dengan pendapatan Rp36,18 triliun (peringkat ke-33)
- PT Kereta Api Indonesia (KAI) dengan pendapatan Rp36,10 triliun (peringkat ke-34)
- PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo dengan pendapatan Rp34,83 triliun (peringkat ke-37)
- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dengan pendapatan Rp34,11 triliun (peringkat ke-39)
- Indonesian Journey atau InJourney dengan pendapatan Rp30,53 triliun (peringkat ke-43)
- PT Hutama Karya (Persero) dengan pendapatan Rp30,25 triliun (peringkat ke-44)
- PT Jasa Marga (Persero) Tbk dengan pendapatan Rp28,70 triliun (peringkat ke-55)
- Indonesia Financial Group (IFG) dengan pendapatan Rp28,29 triliun (peringkat ke-49)
- PT PP (Persero) Tbk dengan pendapatan Rp19,81 triliun (peringkat ke-60)
- PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dengan pendapatan Rp19,24 triliun (peringkat ke-63)
- PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dengan pendapatan Rp15,42 triliun (peringkat ke-78)
- PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan pendapatan Rp13,35 triliun (peringkat ke-88)
Daftar perusahaan BUMN dengan aset terbesar di Fortune Indonesia 100 2025
Tidak hanya jumlah pendapatan saja, beberapa perusahaan BUMN juga memiliki kepemilikan aset yang membuktikan kinerja keuangan yang mengesankan sepanjang tahun buku 2025.
Berikut daftar perusahaan BUMN dengan aset terbesar di Fortune Indonesia 100 2025:
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memiliki total aset Rp2.427,23 triliun
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memiliki total aset Rp1.992,98 triliun
- PT PLN (Persero) memiliki total aset Rp1.772,37 triliun.
- PT Pertamina (Persero) memiliki total aset Rp1.452,16 triliun
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memiliki total aset Rp1.129,80 triliun
- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk memiliki total aset Rp469,61 triliun
- PT Telkom Indonesia (persero) Tbk memiliki total aset Rp299,67 triliun
- PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID memiliki total aset Rp292,11 triliun
- PT Hutama Karya (Persero) memiliki total aset Rp196,04 triliun
- PT Jasa Marga (Persero Tbk memiliki total aset Rp140,72 triliun
Daftar perusahaan BUMN dengan pertumbuhan laba terbesar dalam Fortune Indonesia 100 2025
Pertumbuhan laba menjadi salah satu aspek yang diperhatikan oleh majalah Fortune Indonesia. Sejumlah perusahaan tercatat mengalami pertumbuhan laba signifikan di tengah gejolak ekonomi, termasuk perusahaan pelat merah.
Berikut daftar perusahaan BUMN dengan pertumbuhan laba bersih terbesar di Fortune Indonesia 100 2025:
- PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk: 129,1 persen
- Indonesia Financial Group (IFG): 119,9 persen
- Indonesian Journey atau InJourney: 119,4 persen
- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk: 66,8 persen
- PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID: 50,1 persen
- PT Hutama Karya (Persero): 49,4 persen
- PT Pupuk Indonesia (Persero): 39,8 persen
- PT Jasa Marga (Persero): Tbk 33,2 persen
- PT Pertamina (Persero): 29,6 persen
- PT PLN (Persero): 19,6 persen
Itu dia beberapa perusahaan BUMN yang masuk Fortune Indonesia 100 2025 dengan jumlah pendapatan terbesar. Pertumbuhan laba dan aset juga membuktikan kinerja keuangan yang luar biasa dari daftar perusahaan BUMN tersebut.
(Calvin G. Eben-Haezer)

