Para atlet asing dan masyarakat internasional lainnya dapat menggunakan yuan digital dalam pagelaran Olimpiade Musim Dingin tersebut.
Yuan digital dapat diakses melalui aplikasi di smartphone, dan digunakan sebagai pembayaran dengan mata uang digital yang sah di China.
Hingga saat ini, penggunaannya terus meningkat pesat hingga dua kali lipat sejak Oktober 2021.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, berdasarkan data yang dirangkum per akhir tahun 2021, aplikasi yuan digital memiliki 261 juta pengguna.
Sedangkan transaksi dengan yuan digital mencapai 87,6 miliar yuan atau sekitar Rp197,8 miliar.
Pesatnya pertumbuhan yuan digital mendorong bank sentral melakukan adopsi mata uang digital secara agresif.
Bahkan China menetapkan larangan keras terhadap penggunaan cryptocurrency seperti bitcoin.
Proliferasi mata uang digital semakin berdaulat di China, terutama menjelang Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 dan liburan Tahun Baru Imlek.
Sedangkan perusahaan penyedia dompet digital seperti Alipay dari Ant Group dan WeChat Pay dari Tencent Holdings harus menghadapi pengawasan dan peraturan yang kian ketat dari pemerintah.
Sebelum pemerintah merilis aplikasi yuan digital secara resmi, kedua aplikasi itu menjadi penyedia layanan dompet digital terbesar di China.
Kendati penggunaannya terus meningkat, yuan digital untuk saat ini hanya dapat digunakan di kota-kota tertentu.
Termasuk Shenzhen, Suzhou, Xiongan, Chengdu, Shanghai, Hainan, Changsha, Xian, Qingdao, Dalian, dan Beijing, yang mencakup tempat dilaksanakannya Olimpiade Musim Dingin. (Enrico N. Abdielli)
