PALU- Untuk pertama kali aktivis tani, Eva Bande mendapatkan grasi dari Presiden Republik Indonesia. Penyerahan Grasi Presiden akan dilakukan oleh Dirjen AHU Kemenkumham RI. Eva dibebaskan dari Lapas Petobo, Palu Jum’at (19/12).
“Saya telah keluar dari Penjara. Grasi ini bukan akhir dari perjuangan kita, bagi saya, ini merupakan awal untuk perjuanhan babak selanjutnya. Kita akan selalu bisa bersama-sama melanjutkan kerja-kerja kita yang tertunda,” demikian Eva Bande kepada Bergelora.com di Palu hari ini.
Direktur Institute of Mining and Energy Studies (IMES) Erwin Usman di Jakarta menyatakan grasi ini akan menjadi tonggak momentum sejarah, negara mengambil inisiatif, menjadi pelopor untuk membuka rekonsiliasi dengan rakyatnya.
“Dalam sejarah Indonesia bandar narkoba diberi. grasi pernah terjadi 5 tapi aktivis tani diberi grasi baru kali ini terjadi,” ujarnya terpisah.
Sekjen Serikat Tani Nasional (STN), Binbin Firman Tresnadi menegaskan bahwa pembebasan Eva Bande akan menyulut perlawanan kaum tani terhadap berbagai perampasan tanah yang terjadi diberbagai daerah.
“Kami percaya Eva akan memimpin setiap perjuangan kaum tani yang belum pernah selesai sampai saat ini. Kami mengharapkan pembebasan Eva akan menyatukan semua gerakan tani Indonesia,” tegasnya.
Menurutnya hingga saat ini masih puluhan aktivis termasuk kaum tani yang dipenjara karena memperjuangkan hak atas tanah yang dirampas oleh kapitalisme baik dalam maupun luar negeri.
“Pengorbanan mereka selama ini akan selalu menjadi api perlawanan bagi kami. Sampai Indonesia bisa membebaskan diri dari cengkraman imperialisme,” tegasnya. (Dian Dharma Tungga)