JAKARTA- Komisi X DPR menanggapi rencana penggunaan anggaran Rp6,5 miliar Kemendikbud untuk merenovasi ruang kerja Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim dan jajaran stafsusnya. Menurutnya, hal renovasi itu belum diperlukan.
“Nggak urgen menurut saya ya, setahu saya kantor kementerian masih cukup lah nya untuk dipakai walaupun belom direnov dalam tempo lama,” kata Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda, kepada wartawan, Jumat (10/9).
“Saya setuju semangat di penghematan, dan kalau belum kontrak saya kira dibatalkan saja,” ujarnya.
Senada dengan Huda, Anggota Komisi X DPR F-Demokrat Bramantyo Suwondo meminta Nadiem untuk bijak dalam menggunakan anggaran. Terlebih masih dalam kondisi pandemi.
“Menurut saya di tengah situasi pandemi yang masih berlanjut seperti sekarang ini, kemendikbud harus bijaksana dalam menggunakan anggaran yang ada. Sebagaimana yang kita ketahui pada masa-masa pandemi seperti sekarang ini kemendikbud mengalami refocussing anggaran beberapa kali,” ujarnya.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, sebelum mengeluarkan anggaran, ia mengingatkan agar Kemendikbud-Ristek dapat memikirkan kebermanfaatannya. Bramantyo menilai yang harus menjadi perhatian utama saat ini adalah pembelajaran tatap muka.
“Oleh karena itu, penggunaan anggaran yang terbilang terbatas ini harus memikirkan azas kebermanfaatannya untuk dunia pendidikan Indonesia,” ujarnya.
“Menurut saya yang harus menjadi perhatian kemendikbud saat ini adalah bagaimana skema kembali sekolah tatap muka sekarang ini dapat aman dan bagaimana kita dapat mengejar ketertinggalan pembelajaran selama masa pandemi ini,” lanjutnya. (Web Warouw)
