Rabu, 19 November 2025

GAK TERBENDUNG NIH..! Jepang Makin Panas, Beijing Kerahkan Kapal ke Wilayah Sengketa dan Drone

JAKARTA – China mengirim kapal penjaga pantai ke perairan sengketa di Kepulauan Senkaku dan mengoperasikan drone militer di sekitar wilayah Jepang pada Minggu (16/11/2025). China Coast Guard menyebutkan, langkah tersebut sebagai patroli penegakan hak di wilayah yang oleh Beijing diklaim sebagai Kepulauan Diaoyu.

“Formasi kapal penjaga pantai China 1307 melakukan patroli di perairan teritorial Kepulauan Diaoyu. Patroli ini merupakan operasi sah yang dilakukan penjaga pantai China untuk menegakkan hak dan kepentingannya,” kata China Coast Guard dikutip Bergelora.com di Jakarta, Senin (17/11)

Aksi tersebut dilakukan seiring meningkatnya ketegangan antara dua negara setelah pernyataan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi mengenai Taiwan, sebagaimana dilansir The Guardian.

Takaichi menyampaikan kepada parlemen bahwa serangan China ke Taiwan dapat memicu respons militer Jepang. Pernyataan itu memicu kemarahan Beijing yang menuntut klarifikasi dan sinyal permintaan pencabutan dari Takaichi. China mengeklaim Taiwan sebagai wilayahnya dan bertekad melakukan unifikasi, serta tidak menutup kemungkinan penggunaan kekuatan.

Di sisi lain, pemerintah serta masyarakat Taiwan menolak diperintah Beijing dan memilih mempertahankan status quo, sambil menegaskan kesiapan membela diri.

Konflik regional hingga global Serangan China ke Taiwan berpotensi berkembang menjadi konflik regional bahkan global dengan melibatkan Amerika Serikat (AS) serta sekutu lain termasuk Jepang yang memiliki wilayah berjarak sekitar 110 kilometer dari Taiwan.

Pada Minggu, Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan, pihaknya mendeteksi 30 pesawat militer China, tujuh kapal angkatan laut, dan satu kapal pemerintah di sekitar wilayahnya dalam 24 jam terakhir.

Peta pantauan menunjukkan tiga drone China melintas antara Taiwan dan pulau-pulau Jepang di timur laut, termasuk mendekati Yonaguni yang merupakan wilayah Jepang terdekat dengan Taiwan.

Taiwan menyebut China melakukan patroli tempur gabungan untuk mengganggu ruang udara dan laut di sekitarnya.

Militer Taiwan pun mengerahkan pesawat dan kapal untuk memantau pergerakan tersebut. Taipei menyebut patroli semacam itu terjadi beberapa kali setiap bulan sebagai bagian dari tekanan militer berkelanjutan China.

Perselisihan China-Jepang

Tekanan terhadap Jepang meningkat sejak komentar Takaichi, termasuk pernyataan Konsul Jenderal China di Osaka yang memicu protes resmi dari Tokyo setelah melontarkan pernyataan yang provokatif.

Beijing kemudian memanggil Duta Besar Jepang untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun dan menyatakan bahwa intervensi Jepang dalam urusan Taiwan akan menghadapi kegagalan. Pada Jumat (14/11/2025),

China mengeluarkan imbauan perjalanan agar warganya berhati-hati ke Jepang, sementara Tokyo meminta Beijing mengambil langkah yang semestinya. Tiga maskapai China menyusul dengan menawarkan pengembalian atau perubahan tiket ke Jepang secara gratis.

Pemerintah China pada Minggu juga mengimbau warganya mempertimbangkan kembali rencana belajar di Jepang dengan alasan situasi keamanan yang dianggap tidak stabil. Kebijakan tersebut bukan larangan, namun penurunan jumlah mahasiswa China berpotensi berdampak pada perguruan tinggi Jepang.

Sementara itu, media pemerintah China menerbitkan editorial yang mengecam pernyataan Takaichi sebagai aksi politik berbahaya dan keliru.

Editorial itu memperingatkan bahwa konflik China-Jepang tidak akan menjadi perselisihan terbatas dan bisa menyeret kekuatan lain termasuk Amerika Serikat sehingga berkembang menjadi konflik besar. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru