Kamis, 17 Juli 2025

GAWAT…! Andi Arief: Max Sopacua CS Jual Kursi Ketum Demokrat ke Sandiaga

Andi Arief, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat. (Ist)

JAKARTA- Desakan Kongres Luar Biasa yang dimotori politikus senior Partai Demokrat Max Sopacua ditanggapi Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief. Andi menduga gerakan Max dan kawan-kawannya di Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD) bertujuan menggadaikan kursi Ketum Demokrat ke Sandiaga Uno atau Gatot Nurmantyo.

“Kami sudah tahu kalau Mubarok, Max Sopacua akan mendatangkan kursi Ketum Demokrat kepada Sandi Uno, Gatot Nurmantyo dll. Menjadi makelar memang kerap menguntungkan, tapi Sandi Uno atau Gatot Nurmantyo bukan orang bodoh yang bisa dibohongi,” tulis Andi melalui akun Twitter @AndiArief_, Minggu (16/6).

Andi menambahkan manuver KLB dan desakan permintaan maaf terhadap Andi Arief dan pengurus partai demokrat lain yang didorong Sopacua Cs adalah upaya membenturkan mereka dengan SBY.

“Mubarok, Max Sopacua, dan Subur Sembiring yang tak pernah saya lihat berbuat utk Partai Demokrat -dan fihak luar yg coba ikut campur–, tidak tepat waktunya mengajak kami dan Pak SBY “berkelahi”. Sekarang kami sedang berduka atas kepergian Ibu Ani. Adakah hati dan kemanusiaan?” katanya.

Bagi Andi, Sopacua Cs hanya akan merusak partai demokrat.

“Ulat bulu dan buaya manjat sedang koalisi mau merusak kebun Demokrat,” ungkapnya.

Kepada Bergelora.com dilaporkan, sebelumnya politisi senior Partai Demokrat memandang perolehan suara partai yang jeblok dalam Pemilu 2019 lantaran ulah segelintir elite.

Berdasarkan seruan Gerakan Moral Penyelamat Partai Demokrat (GMPPD) yang diterima Media Indonesia di Jakarta, Kamis (13/6), mereka menyoroti tiga nama, yakni Ferdinand Hutahaean, Rachland Nashidik, dan Andi Arief yang selama ini demgan ucapan mereka di media sosial (medsos) menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

GMMPD yang diinisiasi oleh pendiri dan politisi senior Partai Demokrat seperti Max Sopacua, Ahmad Mubarok, dan Ahmad Yahya tersebut menjelaskan penyelamatan partai harus segera dilakukan serta meminta kader Demokrat yang selama ini cenderung membuat gaduh untuk segera meminta maaf.

“Kami sungguh sangat prihatin dan menyesalkan terjadinya situasi dan kondisi di tengah pusaran utama Partai Demokrat yang meresahkan seluruh kader sehingga mengganggu soliditas, merusak kredibilitas, dan integitas Partai Demokrat yang berdampak pada pembusukan partai. Berkembangnya pro kontra dan resistensi publik atas pandangan segelintir kader yang menyimpang dari jari diri dan karakter Demokrat yang sejatinya Partai Demokrat berhaluan nasionalis religius dengan karakter bersih, cerdas, dan santun,” lanjut seruan GMMPD.

Bagi GMMPD, Ferdinand, Rachland dan Andi harus segera meminta maaf. “Mendengar dan menghayati opini dan aspirasi rakyat yang berkembang terkait Pemilu 2019 maupun pasca-Pemilu 2019, atas pernyataan beberapa kader/pengurus Partai Demokrat antara lain Ferdinan Hutahahean, Rachlan Nashidiq, dan Andi Arief, yang kerap melontarkan pernyataan yang tidak sesuai dengan marwah, karakter dan jati diri Partai Demokrat. Secara internal KAMI memandang harus dilakukan kebijakan sesuai dengan sistem dan mekanisme yang berlaku. Kepada yang bersangkutan diwajibkan menyampaikan permohonan maaf dan tidak mengulanginya lagi.” (Aan Rus)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru