JAKARTA- Ratusan dokter junior di rumah-rumah sakit yang dikelola pemerintah di Malaysia melakukan aksi mogok kerja pada awal pekan ini. Mereka menuntut kondisi yang lebih baik di tengah pandemi COVID-19 yang mengganas.
Seperti dilansir AFP, Senin (26/07/2021), dengan memakai pakaian serba hitam dan membawa slogan yang berbunyi ‘kesetaraan gaji, kesetaraan hak, kesetaraan kesempatan’ dan ‘kami adalah spesialis masa depan Anda’, para dokter muda ini menggelar aksi protes di berbagai fasilitas medis di Malaysia.
Para dokter yang menggelar protes itu terikat kontrak untuk jangka waktu tertentu dan menyebut perlakuan terhadap mereka lebih buruk dari staf tetap pemerintah, meskipun mereka berada di garis depan melawan pandemi Corona. Mereka mengeluhkan kurangnya keamanan kerja, tunjangan yang buruk dan sangat sedikit yang akhirnya ditawari posisi permanen.
Laporan media lokal menyebut ratusan dokter berpartisipasi dalam aksi di berbagai wilayah Malaysia, namun sejumlah dokter mengeluhkan mereka diancam polisi dan staf senior rumah sakit terkait aksi protes itu.
Kepada Bergelora.com dilaporkan, tercatat ada lebih dari 23.000 dokter kontrak di Malaysia sekitar 45 persen dari total dokter dalam sistem layanan kesehatan masyarakat. Pekan lalu, pemerintah menyatakan akan memperpanjang kontrak para dokter junior hingga empat tahun dalam upaya mencegah protes, namun tidak menawarkan posisi permanen.
Penyelenggara aksi protes pada Senin (26/7) waktu setempat mengkritik langkah pemerintah Malaysia itu ‘berpandangan sempit’. (Calvin G. Eben-Haezer)