JAKARTA – RM (42), pekerja migran perempuan asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menghadapi kenyataan pahit menjadi korban kekerasan majikan saat bekerja di luar negeri. Dalam rekaman video berdurasi 51 detik, RM menunjukkan sejumlah luka memar di beberapa bagian tubuhnya, seperti di wajah, tangan, dan punggung.
Sedangkan pada video yang berdurasi sekitar 1 menit 38 detik, tampak RM tengah berjalan tidak normal, dengan suara serak.
“Halo, nama saya (RM). Saya diberangkatkan dari Sukabumi oleh sponsor yang bernama Pak Apud. Saya sering dipukul oleh majikan,” kata RM dalam rekaman video.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, kasus yang dialami RM dibenarkan oleh Ketua Forum Perlindungan Pekerja Migran (FPMI) DPW Jawa Barat, Dhani Rahmad. Ia menyebutkan, RM adalah warga Desa Sukamanah, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur.
Menurut Dhani, RM diduga mendapatkan kekerasan dan percobaan pemerkosaan oleh majikannya. Akibat tindak kekerasan tersebut, RM mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya, bahkan RM tak bisa berjalan dengan normal. Saat ini, menurut Dhani, RN tinggal bersama temanya asal Surabaya di sebuah rumah kontrakan di Kota Erbil, Irak.
RM pun meminta pertolongan keluarga dan pihak terkait untuk pulang ke Indonesia. Dhani mengatakan, RM diberangkatkan oleh sponsor di Sukabumi. Lalu, RM ditampung di Jakarta sebelum diterbangkan ke Kota Erbil, Irak, melalui jalur nonprosedural atau ilegal.
“Kami meminta dinas dan Pemkab Cianjur untuk segera melakukan sejumlah upaya untuk memulangkan RM agar bisa kembali bersama keluarganya,” katanya. (Enrico N. Abdielli)