Ghozali merupakan mahasiswa di salah satu perguruan tinggi yang punya kebiasaan mengunggah foto selfie-nya ke marketplace selama kurang lebih lima tahun.
Siapa sangka kalau fotonya tersebut memberikan keuntungan yang sangat besar, bahkan hingga miliaran rupiah?
Foto tersebut menjadi komoditas atau barang yang diperdagangkan dalam marketplace OpenSea.
Selfie yang ia perdagangkan tersebut dikenal sebagai produk NFT.
NFT itu sendiri adalah Non-Fungible Token.
NFT menggunakan teknologi seperti blockchain ethereum untuk merekam transaksi dan barang-barang terkategori NFT biasanya barang-barang antik, berseni, yang dihasilkan oleh para creator.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, ini 5 fakta NFT:
1. Setiap NFT memiliki keunikannya sendiri
NFT, tidak seperti cryptocurrency, memiliki keunikan sendiri.
Setiap NFT yang dibuat adalah aset unik yang dapat dinilai seberapapun seseorang rela/mau membayarnya.
2. Keaslian karya bisa dijamin
Ketika membicarakan produk atau karya seni, beberapa orang mulai merasa curiga apakah karya tersebut merupakan hasil yang orisinil atau tidak.
Bagi yang berinvestasi di seni ini mungkin rentan akan karya yang palsu.
Namun NFT memecahkan masalah ini dengan memungkinkan para seniman untuk menunjukkan asal karyanya dan membangun rantai kepemilikan dengan acuan buku besar blockchain.
3. NFT mendorong mempertemukan seniman dengan para investor
Pasar OpenSea, Nifty Gatewaay, dan SuperRare kini menghubungkan seniman dengan investor yang mencari hal-hal besar dan unik.
Dengan lebih dari 1,4 juta pengunjung unik setiap harinya, dan lebih dari $1,2 miliar dalam penjualan pada Juli 2021, pasar penuh dengan peluang dan potensi besar.
4. Mengizinkan banyak hal dikonversi menjadi NFT
Segala sesuatu yang bersifat digital berpotensi menjadi NFT.
Meskipun sebagian besar perhatian telah difokuskan pada penjualan karya seni digital dan barang koleksi, keserbagunaan teknologi memungkinkan hampir semua hal untuk di-token-kan.
5. Pasar NFT meningkat 18.000% dalam setahun
Pasar NFT menghasilkan penjualan yang luar biasa sebesar $13,7 juta pada paruh pertama tahun 2020.
Setahun kemudian, enam bulan pertama tahun 2021 terdapat penjualan sebesar $2,5 miliar.
Hingga Agustus 2021, tercatat penjualan sebesar $3,4 miliar.
Jualan Foto Selfie
Akun Ghozali Everyday di OpenSea viral karena penjualan foto selfie NFT yang mencapai miliaran rupiah. Pemilik akun Ghozali Everyday sukses raup cuan dari konsisten menjual foto selfie yang diambil dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
Nama sebenarnya Ghozali Everyday adalah Sultan Gustaf AL Ghozali, mahasiswa semester 7 Fakultas Ilmu Komputer Prodi Animasi D-4 Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang. Putra kedua dari tiga bersaudara pasangan Erna Setyawati dan Heru Kamdani itu pun mengaku kaget karena fotonya laku bahkan viral.
“Awal-awal itu dipromosiin oleh komunitas NFT Indonesia. Terus orang luar negeri jadi ikutan beli bahkan chef Arnold juga beli. Belinya bahkan sampe 25 gitu, foto wajah saya, haha,” kata Ghozali sembari tertawa ketika ditemui pers di kampusnya, Semarang, Kamis (13/1/2022).
Ghozali pun tak menyangka bakal cuan miliaran karena dia mengambil foto selfie selama 5 tahun. Padahal awalnya foto selfie itu untuk dijadikan video timelapse perubahan dirinya sejak lulus dari SMK 5 Semarang pada 2017 lalu.
“Aslinya itu saya foto setiap hari buat animasi time lapse. Setelah lima tahun jadi video gitu. Tujuanya itu. Sudah dibuat kemudian sekalian upload di NFT kali aja lucu,” ujarnya.
Tak disangka, konsistensinya berfoto selfie selama 5 tahun setiap hari itu diapresiasi kolektor NFT dan laris dibeli. Pantauan detikcom pada Kamis (13/1), koleksi NFT Ghozali Everyday termurah dijual seharga 0,28 ETH atau kisaran Rp 13,5 juta. Dengan total 932 koleksi, maka bisnis NFT milik Ghozali bernilai hampir Rp 12,6 miliar.
“Itu nilai dari keseluruhan yang beli itu ada yang bilang sampe Rp 12 M. Tapi misal ada yang beli Rp 20 juta saya dapet 10% begitu terus. Pendapatan total sekitar Rp 1,5 M,” ujar Ghozali.
Ghozali pun mengaku belum bercerita ke orang tuanya soal pendapatannya yang mencapai Rp 1,5 miliar. Dia khawatir orang tuanya bingung caranya mendapatkan uang.
“Jujur saya belom berani bilang ke orang tua. Nanti ditanya ini orang dapat (uang) darimana,” ujar Ghozali sambil tertawa.
Di sisi lain, Ghozali mengaku sudah punya rencana khusus untuk menggunakan uang tersebut. Ghozali menjelaskan setelah dia lulus ingin bekerja di studio animasi dan bisa membuat studio animasi sendiri.
“Total pendapatan saya, sudah dapat pendapatan total Rp 1,5 M lebih. Ke depan uangnya buat investasi lagi. Berharap setelah lulus mau kerja di studio animasi buat cari pengalaman terus bikin studio animasi sendiri,” ujarnya.
Ghozali pun mengaku akan terus konsisten berfoto selfie di NFT. Rencananya kegiatannya itu akan dia lakukan hingga nantinya menggunakan toga atau lulus kuliah.
“Tahun ini pengin tetap lanjut, ini saya kan semester 7 semoga aja lulus tahun ini kayanya bakal keren kan soalnya awal foto lulus SMK terus di akhirnya bakal lulus kuliah pake toga wisuda. Biar ada awal sama endingnya,” kata Ghozali. (Calvin G. Eben-Haezer)