PARIGI MOUTONG- Rombongan Tim Reses Anggota DPRI Komisi III Fraksi NasDem Hari ke-6 tiba di Kabupaten Parigi Moutong disambut 500an Warga Kecamatan Palasa.
Pada pertemuan reses di titik pertama di Kabupaten Parigi Moutong ini, Masyarakat mengeluhkan tingkat pengganguran dan buta huruf yang masih tinggi di Kecamatan Palasa Kabupaten Parigi Moutong. Hal itu disampaikan dalam dialog jaring aspirasi (reses) Ahmad M Ali, Anggota Komisi III DPR RI masa sidang tahun 2017.
“Meningkatnya kenakalan remaja di sini karena tingginya angka pengangguran akibat kurangnya lapangan pekerjaan,” Kata Ahmad H. Lataini, tokoh masyarakat Desa Palasa, (7/8).
Sedangkan menurut Yarman, selain angka pengangguran yang tinggi. Kebutuhan ruang sekolah di Kecamatan Palasa juga memperihatinkan karena rata-rata sekolah dasar hingga SMU terbatas.
“Bangunan sekolah kurang, dana Bos yang diterima sekolah hanya 15 persen dari jumlahnya. Sementara ongkos ojek anak-anak mahal, turun dari gunung 50 ribu, begitu pun pulang. Jadi sehari mereka butuh uang 100 ribu, sedangkan dana BOS hanya 300 ribu se bulan,” ujar Yarman.
Menanggapi hal ini, Anggota Komisi III DPR RI, menaruh prihatin. Sebab kata dia, satu-satunya Kementeriaan yang hak Budgetingnya diatur dalam undang-undang adalah pendidikan.
Setengah bercanda Ahmad Ali sempat bekelakar, “Andai saya Gubernur karena masalah bapak ibu ini domain pemerintah daerah,” ujarnya.
Ahmad menyebutkan, bahwa dalam undang-undang pendidikan, hak budgeting untuk pendidikan memiliki rasio persentase 20 persen dari ABPN maupun APBD. Sehingga kata dia, jadi ironi kalau bangunan sekolah mengalami kekurangan di Kabupaten Parigi Moutong.
Sedangkan masalah lapangan pekerjaan, bagi Ahmad, perlu inovasi dan keberanian dari masyarakat untuk mencoba pola pertanian baru. Lewat sebuah pola manajemen usaha tani berbasis rumah tangga.
“Saya mengajak kita semua untuk buat terobosan dalam pertanian. Nasdem punya sayap organisasi petani, sekarang sedang kembangkan demplot palawija dan buah naga. Silahkan masyarakat siapkan lahan, nanti kita berikan pendampingan tekhnologi dan budidaya,” tegasnya.
Prosesi Adat Parimo
Simbolisasi adat penyambutan tamu mewarnai perjalanan jaring aspirasi reses masa sidang ke lima tahun 2017, di Kabupaten Parigi Moutong. Seperti juga di Palasa, kedatangan Ahmad M Ali, Anggota Komisi III DPR RI, dalam rangkaian reses di Tinombo, Parigi Moutong, disambut meriah dengan upacara Adat “Popounja”.
“Pak Ahmad Ali adalah tokoh nasional yang mewakili aspirasi masyarakat Sulawesi Tengah di DPR RI, sudah sewajarnya penyambutan adat dilakukan sebagai tanda kebanggaan,” Kata Al Amin, tokoh masyarakat Lauje di Tinombo.
Sementara itu, dalam dialog reses Ahmad Ali menyampaikan bahwa perjalanan reses adalah tugas konstitusi yang didalamnya melekat tanggung jawab menyerap aspirasi.
Ahmad Ali menjelaskan, dirinya berada di Komisi III yang membidangi hukum dan HAM dengan mitra kerja Kepolisian dan Kejaksaan. Tetapi katanya, semua usulan akan tetap ditampung untuk dikomunikasikan pada tingkat Fraksi NasDem DPR RI.
“Semua aspirasi yang disampaikan masyarakat akan kita jadikan bahan dalam sidang-sidang DPR RI,” ujarnya.
Olehnya kata dia, usulan dan aspirasi mesti dibuatkan dalam bentuk tertulis. Sehingga katanya, dapat dipertanggung jawabkan saat melakukan pengusulan di tingkat nasional.
“Saya berharap yang diusulkan bukan domain pemerintah daerah, atau yang masuk ranah APBD misalnya infrastruktur. Sehingga tidak saling bertentangan,” ujarnya.
Untuk diketahui, ritual “Popounja” dalam Adat Suku Lauje adalah ritual menginjak parang, uang koin dan dedaunan yang disatukan di dulang sebagai wujud penghormatan dan doa kepada setiap tamu.
Ritual ini juga biasa digunakan oleh masyarakat Sulawesi Tengah saat akan memasuki rumah barunya.
Pengobatan Gratis
Dalam kesempatan itu, terlihat juga warga Parigi Moutong yang rela antri panjang demi mendapatkan pelayanan kesehatan gratis dari Partai NasDem. Kegiatan pengobatan gratis yang diselenggarakan DPD NasDem Parigi Moutong ini dihadiri oleh Ahmad M Ali, Anggota Komisi III DPR RI dan Bupati Parigi Moutong.
“Baru NasDem Partai Politik yang mengadakan pengobatan gratis di Parigi sini, ” Kata Rahmawati, warga Maesa, Kota Parigi.
Sementara itu, Kalsum, nelayan pesisir Kampal menilai kegiatan pengobatan gratis Partai NasDem sangat membantu warga. Dia mengatakan dirinya masih dalam proses penyembuhan. Adanya kegiatan ini kata dia, bisa membantu bagi masyarakat miskin.
“Kegiatan NasDem ini bagus sekali. Sangat membantu kami masyarakat. Kami datang tiga mobil dapat informasi dari pak RT,” ujarnya.
Ahmad M Ali sedang melaksanakan reses dalam rangka menjaring aspirasi masyarakat yang dipusatkan di tiga Kabupaten yakni, Donggala, Tolitoli dan hari ini Parigi Moutong.
Ketua DPW Partai NasDem Sulteng tersebut menekankan pada kadernya untuk memaksimalkan pengabdian sebagai pelopor partai moderen.
“Reses ini adalah bagian dari tanggung jawab sosial dan politik. Saya selalu menekankan agar DPD Partai setiap reses juga selalu membuat kegiatan sosial,” ujarnya.
Kepada Bergelora.com dilaporkan, hadir mendampingi Ahmad M Ali dalam masa reses di Parigi Moutong Ketua Dewan Pakar DPW Partai NasDem Tahmidi Lasahido dengan fungsionaris DPW NasDem dan Anggota DPRD Sulteng dapil Parigi Moutong, Ibrahim Hafid. (Lia Somba)