Selasa, 21 Oktober 2025

Gitu Dooong…! Hari Subagyo: Maskowi Siap Jalankan Perintah Jokowi Door To Door

Ruwatan Menoreh di Kalibawang, Kulon Progo, Yogyakarta, Kamis (15/11) malam mendoakan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’aruf Amien yang akan memimpin Indonesia 2019-2024. (Ist)

KALIBAWANG- Menyambut instruksi Presiden Joko Widodo, Masyarakat Kerja Jokowi (Maskowi) menyatakan segera langsung menyiapkan agenda-agenda door to door ke setiap rumah rakyat. Tujuannya adalah memastikan semua program kerja Pemerintah Jokowi disemua sektor dapat dirasakan langsung oleh rakyat. Hal ini ditegaskan oleh Hari Subagyo, Ketua Maskowi kepada Bergelora.com disela Ruwatan Menoreh di Kalibawang, Kulon Progo, Yogyakarta, Kamis (15/11) malam.

“Semua program Jokowi akan kita pastikan rakyat sudah mendapatkan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), tanah sudah bersertifikat,  akte kelahiran, pengurusan KTP, termasuk pemanfaatan dana desa, semua kita cek,” jelasnya.

Kalau semua kelompok relawan melakukan kerja door to door maka, Presiden Jokowi akan memiliki peta penyebaran dan pemanfaatan secara aktual semua prorgam pemerintah. Sehingga ada check and ballance, antara laporan diatas kertas dan laporan langsung dari rakyat.

“Dengan demikian Presiden Jokowi mendapatkan kepastian bahwa semua kebijakan publiknya benar-benar memberikan manfaat pada rakyat,” tegasnya.

Salah satu relawan Masyarakat Kerja Jokowi (Maskowi) dengan penuh semangat dan riang gembira membagikan koran yang berisi program kerja Pemerintahan Jokowi yang harus dipastikan di rakyat. (Ist)

Ketua Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Yogyakarta ini juga memberi contoh misalnya mengapa saat ini pasien yang memiliki KIS masih mengeluh tidak dilayani rumah sakit, dokter belum dibayar oleh BPJS, hutang rumah sakit belum dibayar BPJS dan lainnya.

“Maskowi bertugas untuk memastikan semua persoalan kesehatan itu bisa diatasi,” ujarnya.

Demikian halnya menurutnya dengan persoalan pendidikan gratis yang sudah mendapatkan alokasi dana 25 persen dari APBN setiap tahunnya.

“Mengapa masih ada anak orang tidak mampu yang tidak bisa bersekolah? Mengapa masih ada pungutan disekolah?” jelasnya.

Soal dana desa yang digunakan untuk mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) menurut mantan pengurus nasional Serikat Tani Nasional (STN) ini juga harus dipastikan meningkatkan ekonomi rakyat.

“Jangan sampai lebih banyak BUMDES yang dijadikan sarana menjual produk retail oleh perusahaan besar. Laporannya sukses, padahal produk desa sendiri tidak terserap. Maskowi bertugas meluruskan dengan cara mendengarkan langsung dari rakyat karena mereka menjadi anggota relawan Maskowi sendiri,” katanya.

Termasuk menurutnya memastikan rakyat desa aman dari gangguan-gangguan kelompok radikal-teroris yang meresahkan masyarakat.

Ketua Maskowi, Hari ‘Beggy’ Subagyo sedang memberikan sambutan dalam Ruwatan Menoreh, Kamis (15/11). (Ist)

“Maskowi pokoknya bertugas untuk memastikan seluruh rakyat hidup guyup, aman tentram, bisa makan, bisa kerja dan semakin bahagia dibawah kepemimpinan Presiden Jokowi,” tegasnya.

Soal pemenangan Joko Widodo dan Ma’aruf Amin menurut alumni Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada ini (UGM) ini, sudah tidak perlu diragukan lagi pasti akan memimpin kembali Republik Indonesia 2019-2021.

“Sebagian besar rakyat sudah merasakan manfaat dari pelayanan publik yang semakin membaik saat ini. Pasti rakyat akan berjuang mempertahankan Presiden Jokowi. Tugas Maskowi adalah memastikan jangan ada rakyat yang tidak menikmati hasil pembangunan saat ini,” tegasnya.

Ruwatan Menoreh

Sementara itu, Kamis, 15 November 2018, tepatnya malam Jumát Kliwon, mulai pukul 20.00 WIB, warga desa Banjaroya, Kalibawang, Kulon Progo, bertempat di Jati Kembar dusun Plengan, menggelar “Ruwatan Menoreh” : Menghormati Alam, Menghargai Perbedaan” bersama-sama dengan MASKOWI (Masyarakat Kerja Jokowi) dengan ujub rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas apa yang diperoleh dari hasil bumi Menoreh dan sekaligus mohon  tolak bala dan penghormatan atas leluhur.

Menanamkan kebaikan kepada alam dan sesama manusia sudah menjadi tradisi yang tumbuh pada dunia batin sedulur Menoreh. Nilai-nilai keberagaman dan kerjasama sudah diasah ratusan tahun di Banjaroya. Masyarakat pemeluk Islam dan Katholik hidup damai berdampingan di mana tradisi seni dan budaya dikembangkan bersama dan diaktualisasikan hingga kini.

“Acara Ruwatan Menoreh ini merupakan inisiatif masyarakat Desa Banjaroyo sebagai  wujud rasa syukur pada Tuhan Yang Maha Esa atas apa yang diperoleh dari hasil bumi Menoreh, sekaligus memohon tolak bala dan penghormatan hasil leluhur. Acara ini rutin dilaksanakan sebagai tradisi turun-temurun di Bumi Menoreh juga diisi doa lintas iman antara Islam dan Nasrani,”, ungkap Anton Supriyono, Kepala Desa Banjaroyo.

Ruwatan Menoreh kali ini dihadiri oleh Pengamat Politik sekaligus Sosiolog Universitas Gadjah Mada, Dr. Arie Sujito.  Menurutnya Ruwatan Menoreh sebenarnya adalah Metafor yang mengajarkan kita untuk senantiasa menjaga alam di tengah krisis ekologis yang mengancam ruang hidup masyarakat kita. Selain itu, Arie juga menyoroti bagaimana keharmonisan menjaga alam di Bumi Menoreh ternyata menginsipirasi masyarakat setempat untuk hidup harmonis meskipun mempunyai perbedaan agama. 

Didahului oleh sambutan dari Kepala Desa, lalu disusul oleh Hari Subagyo sebagai perwakilan Maskowi. Di tengah acara, Maskowi juga memberi penghargaan kepada Bapak Sugianto, tokoh yang dianggap menginsiprasi dan menggerakkan masyarakat Banjaroyo untuk menjaga serta melestarikan sumber air yang menjadi salah satu sumber kehidupan masyarakat setempat.

Hari, sebagai juru bicara Maskowi mengungkapkan ”MASKOWI sangat menghargai upaya tokoh lokal, yang kami sebut sebagai “local hero”, yang mempunyai dedikasi untuk menginspirasi dan menggerakan masyarakat lokal untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada serta memberi kemaslahatan bagi sesama. Pak Sugianto kami pilih lantaran berhasil menyelesaikan masalah pokok, yakni masalah kekurangan air di desa Banjaroyo.”  

Acara ini pun dilanjutkan doa dan kenduri oleh umat Muslim dan Katholik sesuai amalan ibadah masing-masing, setiap warga duduk melingkar berdekatan dipimpin pemuka agama setempat.

Ruwatan Menoreh menjadi ikrar yang mengukuhkan hubungan batin manusia dan alam dalam menjaga harmonisasi sosial dengan keutamaan iman dan takwa kita pada Sang Pencipta, Tuhan Yang Maha Kuasa.

Meruwat juga membuang sial. Menghindari dan mengatasi musibah melalui cara mencintai lingkungan alam. Memohon kesehatan, keselamatan dan ketentraman dalam menjalani hidup sehari-hari. Sebagai rasa syukur hari ini, Ruwatan Menoreh diwujudkan pula dengan kegembiraan. Pada acara ini juga akan ditampilkan hiburan campursari dan penampilan akustik dan regae yang dimainkan para kawula muda Desa.  

Diakhir acara Ruwatan Menoreh diisi pentas seni yang semua pengisi acaranya adalah masyarakat Desa Banjaroyo. Acara ini dihadiri oleh ratusan masyarakat dari 14 dusun,yang terdiri dari kaum muda, tua dan anak-anak yang bergembira karena acara seperti menggambarkan kebersamaan masyarakat tanpa memandang perbedaan usia dan perbedaan agama. (Djoko Prayitno)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru