Sabtu, 12 Juli 2025

GUBERNURNYA LEMBEK NIH..! Ironis, Aturan Rabu Naik Transportasi Umum: Pramono Konsisten, Tapi ASN DKI Bandel Semua

JAKARTA – Hari Rabu merupakan hari bagi aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta naik transportasi umum ke kantor. Kebijakan ini kali pertama berlaku pada Rabu (30/4/2025). Aturan tersebut tertuang dalam Instruksi Gubernur (Ingub) Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 6 Tahun 2024 yang ditandatangani oleh Gubernur Jakarta Pramono Anung pada 23 April 2025.

Dalam aturan ini, ASN diwajibkan berangkat dan pulang kerja menggunakan moda transportasi umum, di antaranya Transjakarta, MRT Jakarta, LRT Jakarta, KRL Jabodetabek, Kereta Bandara, bus reguler, angkot, kapal, atau kendaraan antar jemput karyawan. Namun, kebijakan ini tidak berlaku bagi pegawai dengan kondisi tertentu, yakni sakit, hamil, disabilitas, serta petugas lapangan yang membutuhkan mobilitas khusus.

Dua bulan lebih berjalan, apakah kebijakan ini masih dipatuhi?

Konsisten Gubernur Jakarta Pramono Anung tampak masih konsisten terhadap kebijakan ini. Hampir setiap Rabu ia berangkat dan pulang kerja naik transportasi umum.

Pada hari Rabu (9/7/2025), Pramono terlihat meninggalkan pendopo Balai Kota Jakarta sekitar pukul 17.37 WIB. Mengenakan pakaian dinas putih, ia berjalan menuju Halte Transjakarta Balai Kota ditemani staf, ajudan, dan tim protokol.

Setibanya di halte, Pramono mengetap kartu elektronik, ikut mengantre bersama penumpang lain. Berselang 10 menit, bus Transjakarta rute 6A Ragunan via Semanggi tiba. Ia berencana transit di Halte Tosari dan melanjutkan perjalanan dengan rute 4C menuju rumah dinas di kawasan Taman Suropati.

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Jumat (11/7) Pramono mengatakan tetap konsisten untuk berangkat dan pulang kerja menggunakan naik transportasi umum setiap Rabu.

“Saya konsisten terhadap itu. Saya tidak mau melanggar sama sekali,” kata Pramono.

Namun, semangat sang Gubernur tampaknya belum sepenuhnya menular ke jajaran ASN Pemprov Jakarta. Di Gedung DPRD Jakarta yang letaknya berdampingan dengan Balai Kota, masih ditemukan banyak kendaraan milik ASN yang terparkir.

Di area parkir basement DPRD memperlihatkan keberadaan sejumlah mobil berpelat merah dan pelat ZZH, yang dikenal sebagai pelat khusus pejabat. Rambu bertuliskan “P Anggota DPRD Prov DKI Jakarta” juga terpampang di area tersebut.

Di lantai basement berikutnya, tampak kondisi serupa. Terdapat sejumlah kendaraan roda dua di area yang diberi penanda kertas bertuliskan “Parkir Khusus PNS Setwan”. Sebanyak 11 motor terlihat terparkir di zona tersebut, sementara beberapa mobil dinas berpelat merah juga tampak di area parkir yang sama. Di lantai paling bawah, area yang biasa digunakan untuk umum, puluhan sepeda motor terparkir dengan rapi. Terlihat pegawai yang menggunakan seragam dinas berwarna putih dengan bet ‘Pemprov DKI, Jaya Raya’ terlihat di area parkir tersebut.

Sedangkan di area pintu gerbang DPRD DKI Jakarta, petugas pengamanan tampak berjaga. Sebuah cone berwarna oranye ditempatkan tepat di tengah depan gerbang. Suasana serupa terlihat di Gedung Balai Kota Jakarta. Pengamanan dalam (Pamdal) tampak berjaga di depan pintu gerbang. Area parkir yang biasanya digunakan oleh mobil dinas tampak kosong. Beberapa cone oranye dipasang, seakan tanda lokasi itu tidak diperbolehkan untuk parkir.

“Kalau hari Rabu kendaraan memang tidak boleh masuk apalagi parkir, tapi kalau antar barang masih diperbolehkan,” kata salah satu petugas keamanan.

Sebagai informasi, gedung Balai Kota dan DPRD Jakarta berdampingan atau saling membelakangi satu sama lain. Biasanya, pengendara sepeda motor, baik itu ASN maupun non-ASN, memilih memarkirkan kendaraannya di basement gedung DPRD Jakarta.

Dibinasakan

Sebelumnya, Pramono berulang kali menyatakan akan menindak tegas ASN Jakarta yang tak patuh terhadap kewajiban naik transportasi umum setiap Rabu.

“Tentunya mereka secara khusus akan kami bina. Dibina itu ada dua, yaitu dibina serius atau ‘dibinasakan’,” ujar Pramono di Balai Kota, Rabu (7/5/2025).

Pramono yakin kebijakan itu bakal efektif. Apalagi, Pemprov memberikan fasilitas gratis transportasi umum bagi ASN dan keluarganya.

“Sekarang ini kalau mau menggunakan fasilitas angkutan umum kan gratis, mau naik dari mana pun,” jelasnya.

Menurut dia, kebijakan ini tidak hanya berdampak pada internal ASN, tetapi juga meningkatkan jumlah penumpang Transjakarta secara keseluruhan. Pramono bilang, penumpang Transjakarta naik dari yang sebelumnya rata-rata 1,2 juta penumpang per hari, kini menjadi 1,4 juta.

Kebijakan ini, kata Pramono, bertujuan mendorong budaya penggunaan angkutan publik demi mengurangi macet dan polusi udara di Ibu Kota.

“Seperti hari ini, hari Rabu, saya sudah tidak ada tedeng aling-aling, pokoknya semuanya harus mau naik transportasi publik. Kalau tidak mau dibina, ya dibinasakan saja,” ucap Pramono dalam sambutannya di Balai Kota Jakarta, Rabu (11/6/2025).

Pramono mengeklaim telah memberi contoh untuk para ASN dengan rutin menggunakan transportasi umum setiap Rabu.(Wen Warouw)

 

 

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru