Sabtu, 19 April 2025

Gunung Bromo Lontarkan Batu Pijar, Status Tetap Waspada

JAKARTA- Aktivitas vulkanik Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo Provinsi Jawa Timur makin meningkat dibandingkan dengan kondisi satu bulan terakhir. Berdasarkan pantauan Pos Pengamatan Gunung Bromo PVMB pada Rabu (13/7) dilaporkan secara visual kondisi cuaca cerah-mendung, angin tenang, suhu 8-20°C. Asap kawah teramati putih,kelabu kecoklatan sedang-tebal, dan tekanan sedang-kuat. Tinggi asap berkisar 300-1.000 meter dari puncak kawah kearah Barat daya-Timur. Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), Sutopo Purwo Nugroho kepada Bergelora.com di Jakarta, Kamis (4/7)

“Terdengar suara dentuman lemah-sedang. Teramati sinar api samar dan lontaran material pijar setinggi sekitar 50 meter dari puncak kawah. Lontaran batu pijar jatuh di dalam kawah Gunung Bromo. Sedangkan secara seismik terukur tremor amplitudo maksimum 1-15 mm dominan 2 mm. Tercatat sebanyak 49 kali hembusan dengan amplitudo maksimum 15-26mm Lg 25-60 detik, dan 21 kali letusan amplitudo maksimum 22-35mm Lg 30-50 detik,” jelasnya.

Ia juga melaporkan bahwa, hujan abu tipis terjadi di beberapa desa seperti Desa Lodokombo, Desa Wonokerso, dan Desa Sumberanom Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo.

“Aktivitas masyarakat normal. Tidak ada pengungsian. Kondisi Bandara Abdul Rachman Saleh di Malang juga normal. Penerbangan lancar. Yang perlu diwaspadai jika angin ke arah Barat hingga Barat daya yang dapat berpengaruh pada lalu lintas penerbangan,” jelasnya.

Meskipun terjadi peningkatan seismik, namun status Gunung Bromo tetap Waspada pada level II. Tidak ada kenaikan status. BPBD Kabupaten Probolinggo, BPBD Provinsi Jawa Timur dan BNPB terus melakukan koordinasi menyempurnakan rencana kontinjensi. Kesiapsiagaan dan sosialisasi kepada masyarakat terus dilakukan.

“Dalam status Waspada, masyarakat di sekitar Gunung Bromo dan pengunjung, wisatawan dan pendaki tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 1 km dari kawah aktif Gunung Bromo,” ujarnya.

Ancaman Sinabung

Sementara itu, aktivitas Gunung Sinabung di Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara masih sangat tinggi. Potensi terjadi letusan disertai luncuran awan panas dan hujan abu masih sangat tinggi. Data seismik pada Rabu (13/7) pagi hingga siang terjadi 18 kali guguran, dan indikator lain yang menunjukkan aktivitas vulkanik tinggi. Status Awas pada level IV.

“Hingga saat ini masih ada 9.319 jiwa (2.592 KK) masyarakat sekitar Gunung Sinabung yang mengungsi di 9 pos pengungsian. Semua kebutuhan dasar bagi pengungsi tercukupi,” Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan

Namun menurutnya, mengingat aktivitas vulkanik masih tinggi maka direkomendasikan agar masyarakat dan pengunjungatau wisatawan tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak, dan masyarakat dalam jarak 7 km untuk sektor selatan-tenggara, dalam jarak 6 km untuk sektor tenggara-timur, serta dalam jarak 4 km untuk sektor utara – timurlaut G unung Sinabung agar dievakuasi ke lokasi yang aman.  

“Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar,” jelasnya (Telly Natalia)

 

 

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru