AJIBATA- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Badan Otorita Danau Toba untuk mendesak investor agar segera mulai membangun kawasan wisata di sekitar Danau Toba. Jika investor masih ragu membangun kawasan tersebut, Presiden memerintahkan Badan Otorita untuk mengganti investornya.
“Kalau ini sudah mulai, investornya nggak mulai-mulai stop ganti. Saya sekarang memang harus tegas- tegas gitu. Kalau ndak kapan mulai? Tempat yang sangat bagus seperti ini gampang dicari investor,” kata Presiden Jokowi menjawab wartawan usai meninjau kawasan wisata The Kaldera Toba Nomadic Escape, di Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara (Sumut), Selasa (30/7) siang.
Menurut Presiden, ada 386 hektar luas tanah di kawasan wisata Danau Toba yang sudah clear, sudah dipegang Badan Orotita Danau Toba. Karena itu, ia minta secepatnya dimulai, baik itu yang tanggung jawab pemerintah, infrastruktur jalan, dan lain-lain.
Nantinya, lanjut Kepala Negara, di tempat tersebut akan ada hotel bintang 4, bintang 5, resort, dan juga padang golf juga. “Tetapi yang jelas ini untuk MICE, meeting, wisatanya juga komplit, wisata air ada, wisata alam ada, air terjun ada, wisata religi ada. Sudah komplit,” ujarnya.
Pemerintah, lanjut Presiden, akan menyelesaikan dulu yang di Tobasa seluas 386 ha, sebelum nantinya pindah ke Humbang Hasundutan yang masih ada lagi 533 ha.
“Sana lagi breg, rampung lagi. Sekarang memang kerjanya seperti itu, kerja barengan, terintegrasi pusat, provinsi, daerah, bagi-bagi. Tadi malam sudah kita bagi semuanya,” kata Presiden Jokowi.
Mengenai manfaat pembangunan kawasan tersebut bagi masyarakat, Presiden Jokowi meyakinkan banyak. “Kalau banyak hotel di sini pasti dong, sayur masuk hotel, buah masuk hotel, singkong masuk hotel, jagung masuk hotel, kentang masuk hotel, lapangan kerja terbuka, barang-barang kerajinan di sini yang banyak sekali, tenun, ulos, handicraft, semuanya, kopinya nggak usah dijual di luar, pakai sendiri di sini,” ucap Presiden menerangkan.
Taman Wisata Salib Kasih
Kepada Bergelora.com dilaporkan, sebelum meninjau The Kaldera Toba Nomadic Escape, Presiden Jokowi yang didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Selasa (30/7) pagi, terlebih dahulu meninjau pengembangan kawasan Taman Wisata Salib Kasih, di Kabupaten Tapanuli Utara.
Kedatangan Presiden Jokowi dan rombongan disambut antusias warga yang terus meneriakkan kata, “Jokowi, Jokowi”sepanjang perjalanan menuju Taman Wisata Salib Kasih.
Setibanya di lokasi tersebut, Presiden Jokowi yang mengenakan jaket merah dan kemeja putih melihat master plan pengembangan Taman Wisata Salib Kasih.
Turut mendampingi dalam kunjungan tersebut diantaranya, Menko Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, Menteri Pariwisata Arif Yahya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi, dan Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor.
Agar Berkelas, Presiden Jokowi Sebut 28 Destinasi Wisata Sekitar Danau Toba Akan Ditata
Presiden Jokowi menjawab wartawan usai meninjau Sipinsur Geosite, Desa Parulohan, Kecamatan Paranginan, Kabupaten Humbang Hasundutan, Senin (29/7) sore. (Ist)
HUMBANG HASUNDUTAN- Mengawali kunjungannya ke Provinsi Sumatera Utara, Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana meninjau Sipinsur Geosite, Desa Parulohan, Kecamatan Paranginan, Kabupaten Humbang Hasundutan, Senin (29/7) sore. Di Sipinsur Geosite ini, Presiden menyimak Paparan Rencana Pengembangan Quickwin Daerah Sipinsur.
Presiden menjelaskan, kunjungannya kali ini dalam rangka memutuskan dalam perencanaan pengelolaan Danau Toba ini sebagai sebuah destinasi wisata yang betul-betul berkelas. Tetapi diakuinya produk disini harus diperbaiki.
“Brandnya harus diangkat sehingga betul-betul menjadi sebuah tempat yang wajib untuk dikunjungi,” kata Presiden Jokowi.
Setelah dilihat secara detail, menurut Kepala Negara, ada 28 destinasi wisata di wilayah sekitar Danau Toba, ada yang sisi sejarah, sisi budaya, sisi airnya, alamnya, macam-macam. “Dua puluh delapan kalau di cluster jadi empat,” ujarnya.
Karena itu, Kepala Negara menjelaskan, membutuhkan investasi besar, membutuhkan anggaran dari APBN juga besar. Sehingga kombinasi APBN dan investasi itulah yang akan bisa menggerakkan benar-benar secara terintegrasi Danau Toba sebagai sebuah destinasi wisata yang betul-betul memiliki kelas.
Presiden Jokowi juga menjelaskan, bahwa perbaikan produk itu tidak hanya urusan mengenai tempat untuk wisatanya. Tetapi lingkungannya juga harus diurus. “Kita ini bekerja dengan sebuah rancangan rencana besarnya seperti apa, sehingga dalam pelaksanaannya itu betul-betul nanti bisa detil dan baik,” jelasnya.
Menurut Presiden, proyek pengembangan kawasan pariwisata sekitar Danau Toba itu akan dilakukan mulai tahun 2019 ini, dan diharapkan selesai bertahap mulai tahun 2020 mendatang.
Untuk sarana penunjangnya, Presden Jokowi mengatakan, semuanya dilakukan terintegrasi. Termasuk produknya, SDM-nya, kemasannya, membangun brand nya, diferensiasinya apa dengan Bali, dengan Mandalika.
“Mesti harus seperti itu, harus ada diferensiasinya, sehingga kalau datang ke Indonesia itu ke Toba, Oh masih kurang ke Bali, Oh masih kurang ke Mandalika. Karena memang ini beda-beda. Kita akan membikin seperti itu,” tegas Presiden.
Kepada Bergelora.com dilaporkan, turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan itu diantaranya Menko Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, Menteri Pariwisata Arif Yahya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi, dan Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor. (Sugianto)