JAKARTA- Musyawarah Partai Golkar di Bali berjalan sesuai rencana dengan atau tanpa islah. Kandidat yang akan bertarung merebut posisi ketua umum Partai Golkar hanya Aburizal Bakrie dan Airlangga Hartarto. Hal ini disampaikan oleh Wakil Bendahara Umum, Bambang Soesatyo kepada Bergelora.com dari Bali di Jakarta Sabtu (29/11).
“Sepanjang hari ini kita tengah mengkoordinasikan dengan pihak-pihak keamanan untuk mengantisipasi membludaknya peserta,” jelasnya.
Pihaknya juga mengantisipasi adanya tamu-tamu yang tidak diundang. Panitia tidak saja meminta bantuan polri, TNI dan ribuan Pecalang.
“Juga kita turunkan pasukan keamanan internal dari berbagai organisasi yang mendirikan dan didirikan partai Golkar,” ujarnya.
Sampai hari menurutnya sudah sudah sebagian DPD I dan DPD II yang sudah datang di 7 hotel yang panitia sediakan di sekitar Nusa Dua.
“Dapat dipastikan seluruh DPD I dan DPD II walau mendapat ancaman dari berbagai pihak agar tidak menghadiri Munas IX Golkar di Bali, akan datang ke kota dewata ini. Hal itu terkonfirmasi dari surat registrasi/pendaftaran yang ditandatangi oleh ketua dan sekretaris DPD I dan DPD II lengkap dengan jumlah delegasi nya,” jelasnya.
Bambang Soesatyo menjelaskan bahwa panitia berharap terjadinya islah antara dua kubu yang saling bertentangan.
“Tentu kami panitia yang tengah bekerja keras mempersiapkan perlehatan akbar lima tahunan itu sangat mengharapkan hal tersebut bisa terwujud dan masing-masing pihak berani bertarung secara ksatria memperebutkkan 500-an suara di Bali,” ujarnya.
Namun kalau memang islah tidak bisa terjdi menurut Bambagn Soesatyo, Munas tetap akan berjalan sesuai dengan rencana dan persiapan yang sudah matang.
“Kami sudah mempersiapan panggung atau ring pertarungan dengan baik. Namun kalaupun tidak jadi islah ya munas akan jalan terus,” tegasnya.
Para tokoh dan pimpinan parpol anggota KMP (Koalisi Merah Putih) seperti Amin Rais, Hatta Rajasa, Prabowo Subianto, Anis Matta, Surya Dharma Ali, Jan Farid, Syarief Hasan dan lainnya juga telah memastikan menghadiri acara pembukaan Munas Golkar minggu malam besok di Nusa Dua.
“Kita tidak ada urusannya dengan islah yang mengganggu jadwal Munas. Karena jadwal munas yang ditetapkan 30 November itu bukan keputusan pribadi baik Agung Laskono maupun ARB (Aburrizal Bakrie-red),” jelasnya.
Munas menurutnya merupakan keputusan Rapimnas yang diputusan secara bulat oleh 34 ketua DPD I seluruh Indonesia dan 10 organisasi yg mendirikan dan didirikan.
“Jadi, kita di Bali akan jalan terus. Ada atau tidak ada islah tetap jalan terus,” tegasnya. (Calvin G. Eben-Haezer)