JAKARTA – Analis Pertahanan dan Militer, Connie Rahakundini Bakrie memperingatkan Indonesia agar tidak terpengaruh oleh Amerika Serikat (AS). Hal ini dikutip Bergelora.com dari youtube Helmy Yahya Bicara, Selasa (7/6).
Video lengkap Connie Rahakundini:
Dia pun mengimbau agar Indonesia tidak sampai ikut-ikutan dengan apa yang dilakukan oleh AS terhadap negara-negara ‘musuhnya’.
Salah satunya adalah saat AS menyebut bahwa China atau pemain dunia lain selain mereka merupakan ancaman.
“Kita jangan sampai ikut-ikutan, sekarang misalnya barat menganggap China tuh ancaman, atau siapapun yang menjadi pemain dunia itu ancaman, seolah akan menggoncang dunia,” tutur Connie Rahakundini Bakrie.
Menurutnya, AS saat ini sedang berupaya untuk menjadi satu-satunya pusat kekuasaan dunia dan membuat sistem unipolar.
Unipolar berarti hanya terdapat satu negara yang berkuasa dan tidak dapat di tandingi kekuataanya pada masa itu.
“Intinya sih kalau saya lihat, dunia ini mau dibikin kayak unipolar ya, jadi pokoknya cuma satu aja dan center-nya harus Amerika Serikat,” kata Connie Rahakundini Bakrie.
“Saya nyebutnya coalition of the willing (koalisi sukarela), itu bukan kata-kata saya, itu kata-katanya Madeleine Albright,” ujarnya menambahkan.
Madeleine Albright dalam paparannya mengatakan bahwa di dunia ini hanya ada dua jenis negara, yakni negara yang masuk koalisi sukarela dan yang tidak.
“Jadi saat dia paparan dia bilang, jadi dunia itu pokoknya ada coalition of the willing yang tujuannya sama, mimpinya sama, teknologinya saling berintegrasi, kebijakan militernya pertahanannya berintegrasi,” tutur Connie Rahakundini Bakrie.
“The rest of the world (sisa negara di dunia), you like it or not (suka atau tidak), you’re coalition of the non-willing (kalian bukan bagian dari koalisi),” ucapnya menambahkan.
Connie Rahakundini Bakrie pun mengaku tidak menyukai konsep tersebut, karena justru akan mengakibatkan ‘kiamat’ untuk dunia.
“Loh kok simpel banget? terus negara-negara lain yang kita enggak mau both (keduanya) itu gimana? dan gak fair (adil) dong begitu kita di luar mereka,” ujarnya.
“Itu kan sama seperti pernyataan Bush dulu ‘you’re with me or against me (kalian bersama saya atau melawan saya)’, ya kiamat dunia kalau kayak begini terus,” kata Connie Rahakundini Bakrie menambahkan.
Dari situlah dia menilai Indonesia harus segera melahirkan gerakan nonblok yang nyata.
“Nah dari situlah saya pikir Indonesia sudah harus melahirkan desk of Non-Aligned, karena itu pemikiran besar Soekarno yang harus kita jaga ya,” ucap Connie Rahakundini Bakrie.
Selain itu, Indonesia juga harus menyatakan kepada dunia bahwa konsep seperti itu tidak bisa diterapkan.
Connie Rahakundini Bakrie kemudian menyinggung bagaimana AS dan negara Eropa menyita aset kekayaan warga Rusia.
Apalagi, aset yang tidak sedikit itu diklaim oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy akan digunakan untuk membangun kembali negaranya yang hancur akibat invasi Rusia.
“Kita harus berani menyatakan kepada dunia enggak bisa dunia ini dengan seperti ini,” ujar Connie Rahakundini Bakrie.
“Bagaimana mungkin ada negara berdaulat, rakyatnya nggak kenapa-napa, tanpa pengadilan apapun, diambil duitnya dan dengan bangga Presiden Zelenskyy menyatakan untuk membangun Ukraina kembali,” katanya menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube Helmy Yahya Bicara, Senin, 6 Juni 2022.
Connie Rahakundini Bakrie pun meyakini bahwa aset milik warga Rusia tersebut tidak disimpan di Ukraina, melainkan di salah satu negara yang menyokong negara tersebut. (Web Warouw)