Rabu, 2 Juli 2025

INI BARU KEREN..! Bagaimana Satgas Damai Cartenz Berhasil Bebaskan Pilot Susi Air Tanpa Operasi Militer?

JAKARTA – Pada Sabtu, 21 September 2024, Philip Mark Mehrtens, pilot Susi Air asal Selandia Baru, akhirnya berhasil dibebaskan setelah 19 bulan disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

Pembebasan ini dilakukan oleh Tim Gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz 2024 tanpa melibatkan operasi militer. Keberhasilan ini mencerminkan pentingnya pendekatan damai dalam menyelesaikan konflik berkepanjangan di Papua.

Berikut ini hal-hal yang sudah diketahui dari berbagai informasi pembebasan pilot Susi Air yang berhasil Kompas.com himpun hingga Sabtu (21/9/2024) siang pukul 12.00.

Pembebasan Philip Mark Mehrtens dicapai melalui pendekatan non-kekerasan atau soft approach yang dikedepankan oleh Satgas Damai Cartenz 2024.

Tim ini memilih untuk melakukan dialog dengan para tokoh agama, adat, dan keluarga dari Egianus Kogoya, pemimpin KKB.

Pendekatan ini dipilih untuk menghindari korban jiwa dan menjaga keselamatan sandera, sekaligus menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk tidak menggunakan kekerasan dalam situasi krisis.

“Kami mengutamakan pendekatan melalui dialog dengan tokoh agama dan adat yang memiliki pengaruh di masyarakat setempat. Pendekatan ini dilakukan untuk meminimalisasi jatuhnya korban jiwa,” ujar Brigjen Faizal Ramadhani, Kepala Operasi Damai Cartenz.

Mengapa Pendekatan Non-Militer Dipilih?

Satgas Damai Cartenz memutuskan untuk tidak menggunakan operasi militer dalam proses pembebasan Philip karena mempertimbangkan potensi risiko yang bisa terjadi jika kekuatan bersenjata digunakan. Papua merupakan wilayah yang kompleks, dan operasi militer yang agresif berpotensi memperparah konflik serta mengancam keselamatan warga sipil. Dengan mengedepankan diplomasi, Satgas berhasil menjaga stabilitas tanpa kekerasan.

“Operasi militer adalah pilihan terakhir. Kami ingin menyelamatkan nyawa dan menjaga keselamatan masyarakat setempat. Oleh karena itu, kami fokus pada negosiasi dengan pihak-pihak yang dapat berkomunikasi langsung dengan KKB,” tambah Faizal.

Apa Peran Tokoh Agama dan Adat?

Tokoh agama dan adat memainkan peran penting dalam proses pembebasan Philip Mehrtens. Sebagai figur berpengaruh di komunitas Papua, mereka berfungsi sebagai perantara antara pemerintah dan KKB. Pendekatan ini memanfaatkan kearifan lokal dan hubungan sosial yang kuat di wilayah tersebut. Melalui kerja sama mereka, jalan negosiasi terbuka dan pembebasan dapat dilakukan tanpa konfrontasi bersenjata.

Kombes Bayu Suseno, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024, menyatakan bahwa peran tokoh-tokoh ini sangat vital.

“Tanpa keterlibatan para tokoh lokal, proses ini tidak akan berjalan dengan mulus. Mereka membantu menjembatani komunikasi yang selama ini tersendat,” ujarnya.

Bagaimana Evakuasi Philip Dilakukan?

Setelah berhasil dibebaskan, Philip dijemput oleh Tim Gabungan TNI-Polri di Kampung Yuguru, Distrik Maibarok, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Proses evakuasi dilakukan dengan sangat hati-hati untuk memastikan keselamatan Philip. Ia kemudian diterbangkan ke Mako Brimob Batalyon B di Timika untuk menjalani pemeriksaan kesehatan dan psikologis guna memastikan kondisinya tetap stabil setelah disandera selama 19 bulan.

“Philip berada dalam kondisi sehat saat kami jemput dan sudah menjalani pemeriksaan medis di Timika,” kata Bayu Suseno.

Apa Tanggapan Susi Pudjiastuti?

Susi Pudjiastuti, pemilik Susi Air, menyampaikan rasa syukurnya atas pembebasan Philip. Melalui akun Twitter pribadinya, ia mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia, khususnya Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, serta aparat TNI dan Polri yang terlibat dalam proses pembebasan tersebut.

“Alhamdulillah, Pilot kami sudah kembali. Terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras untuk memastikan keselamatan Philip,” tulis Susi di Twitter.

Apa Pelajaran dari Kasus Ini?

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, keberhasilan pembebasan Philip Mehrtens tanpa menggunakan operasi militer menekankan pentingnya diplomasi dan dialog dalam penanganan konflik.

Pendekatan damai yang diterapkan oleh Satgas Damai Cartenz menjadi bukti bahwa strategi non-kekerasan dapat membawa hasil yang efektif, terutama dalam situasi sensitif seperti konflik di Papua.

Pendekatan yang mengedepankan dialog dengan tokoh agama dan adat lokal tidak hanya berhasil menyelamatkan nyawa, tetapi juga menjaga stabilitas di wilayah konflik tanpa memicu eskalasi kekerasan lebih lanjut. Ini dapat menjadi contoh bagi penanganan konflik serupa di masa depan. Keberhasilan Satgas Damai Cartenz 2024 dalam membebaskan Philip Mark Mehrtens tanpa operasi militer merupakan bukti nyata bahwa dialog dan negosiasi dapat menjadi strategi yang efektif dalam menyelesaikan konflik. Pendekatan ini menempatkan keselamatan manusia sebagai prioritas utama, sekaligus menjaga stabilitas wilayah yang rentan terhadap konflik berkepanjangan. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru