Rabu, 1 Oktober 2025

INI SUDAH KLB..! Sudah 4.711 Kasus Keracunan MBG, Ini Daftar Lengkapnya 

JAKARTA- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali mendapatkan sorotan dan kritikan setelah ratusan kasus keracunan kembali terjadi di berbagai daerah. Ini sudah kondisi darurat kesehatan. Namun Kementerian Kesehatan belum juga mengumumkan Kondisi Luar Biasa (KLB).

Berdasarkan data Badan Gizi Nasional (BGN) sejak Januari hingga 22 September 2025, sudah terjadi 4.711 kasus keracunan MBG. Dari data tersebut, kasus keracunan paling banyak terjadi di Pulau Jawa.

BGN membagi 4.711 kasus tersebut ke tiga wilayah, yakni Wilayah I mencapai 1.281 kasus, Wilayah II mencapai 2.606 kasus, dan Wilayah III meliputi 824 kasus.

“Jadi total catatan kami itu ada sekitar 4.711 porsi makan yang menimbulkan gangguan kesehatan,” ujar Kepala BGN Dadan Hindayana dalam konferensi pers di Kantor Badan Gizi Nasional (BGN), Jakarta Pusat, dikutip bergelora.com/ Kamis (25/9/2025)

Dalam konferensi pers tersebut, Dadan menyampaikan bahwa kasus keracunan disebabkan sejumlah hal, mulai dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang masih baru, belum terbiasa memasak dalam porsi besar, hingga mengganti supplier bahan baku.

Oleh karenanya, Dadan meminta mitra dapur umum lebih hati-hati. Ia pun menyesalkan kejadian yang masih terjadi, padahal menargetkan nol kasus KLB.

Pemyebaran Keracunan

Berikut 4.711 kasus keracunan MBG sejak Januari hingga 22 September 2025 menurut BGN:

Wilayah 1

18 Februari 2025: SPPG Empat Lawang Tebing Tinggi Tanjungkupang Sumatera Selatan. Jumlah korban 8 orang.

5 Mei 2025: SPPG PALI Talang Ubi Handayani Mulya Sumatera Selatan. Jumlah korban 172 orang.

22 Agustus 2025: SPPG Indragiri Hilir Tembilahan Hilir, Riau. Jumlah korban 28 orang.

26 Agustus 2025: SPPG Tulung Pasukan Mataram Baru, Lampung. Jumlah korban 27 orang.

27 Agustus 2025: SPPG Bengkulu Lebong Sakti Lemeu Pit, Bengkulu. Jumlah korban 467 orang.

29 Agustus 2025: SPPG Sukabumi, Lampung. Jumlah korban 503 orang.

2 September 2025: SPPG Menang Raya Pedamanran. Jumlah korban 76 orang.

Wilayah 2 

14 Januari 2025, SPPG Indramayu Sindang Kenanga. Jumlah korban, 6 orang.

16 Januari 2025, SPPG Khusus Kab. Sukoharjo. Jumlah korban 40 Orang.

19 Februari 2025, SPPG Pandeglang Menes. Jumlah korban 480 orang.

14 April 2025, SPPG YAYASAN AL IBRIZ, Kab. Batang. Jumlah korban 28 Orang.

21 April 2025, SPPG Limbangansari, Cianjur. Jumlah korban 254 Orang

21 April 2025, SPPG khusus Karanganyar. Jumlah korban 9 Orang

23 April 2025, SPPG Sleman 1. Jumlah korban 31 orang

28 April 2025, Sleman Berbah Sendangtirto. Jumlah korban 30 orang.

30 April 2025, SPPG Coblong, Kota Bandung. Jumlah korban 320 Orang

1 Mei 2025, SPPG Manggungjaya, Tasikmalaya. Jumlah korban 38 Orang

6 Mei 2025 SPPG, Tanah Sareal Sukadamai. Jumlah korban 223 Orang

29 Juli 2025 SPPG Cangkringan, Jumlah korban 38 Orang

31 Juli 2025, SPPG Kuningan Cilimus. Jumlah korban 35 Orang

31 juli 2025 SPPG, Kulon Progo Wates. Jumlah korban 305 Orang

6 Agustus 2025, SPPG Sukabumi Cilodong, Jumlah korban 15 Orang

12 Agustus 2025, SPPG Sragen, Gemolong. Jumlah korban 196 orang.

13 Agustus 2025, SPPG Sleman, Mlati. Jumlah korban 157 Orang

14 Agustus 2025, SPPG Karawang, Malajaya. Jumlah korban 82 Orang

22 Agustus 2025, SPPG Indramayu, Gabuswetan. Jumlah korban 2 Orang

26 Agustus 2025, SPPG Sleman, Berbah, Jogotirto. Jumlah korban 137 Orang

29 Agustus 2025, SPPG Kalibata. Jumlah korban 3 Orang

2 September 2025, SPPG Serang. Jumlah korban 6 Orang

8 September 2025, SPPG Khusus Koja, Jakarta. Jumlah korban 14 Orang

9 September 2025, SPPG Pamekasan, Tlakan. Jumlah korban 8 Orang

11 September, 2025 SPPG Wonogiri, Wonokarto. Jumlah korban 131 Orang

17 September 2025, SPPG Garut, Kadunggora. Jumlah korban 14 Orang

17 September 2025, SPPG Jatis, Lamongan. Jumlah korban 14 Orang

Wilayah 3

13 Januari 2025: SPPG Nunukan Selatan. Jumlah korban 90 orang.

24 Januari 2025: SPPG Kec. Ujung Bulu Caile 2. Jumlah korban 4 orang.

27 Januari 2025: SPPG Pangkajene, Kepulauan Minasatene. Jumlah korban 7 orang.

23 April 2025: SPPG Bombana Rumbia. Jumlah korban 7 orang.

22 Juli 2025: SPPG Kota Kupang, Kelapa Lima Oesapa Barat. Jumlah korban 140 orang.

23 Juli 2025: SPPF Sumba Barat Daya Kota Tambolaka Rada. Jumlah korban 65 orang.

30 Juli 2025: SPPG Manokwari, Manokwari Barat Padarni I. Jumlah korban 6 orang.

28 Agustus 2025: SPPG Kota Palu Palu Selatan Tatura Utara. Jumlah korban 20 orang.

3 September 2025: SPPG Lombok Tengah, Pringgarata Murbaya. Jumlah korban 9 orang.

17 September 2025: SPPG Sumbawa Empang, Bungaeja 2. Jumlah korban 106 orang.

17 September 2025: SPPG Banggai Kepulauan Tingangkung. Jumlah korban 339 orang.

Istana Minta Maaf

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mewakili pemerintah dan Badan Gizi Nasional (BGN) menyampaikan permohonan maaf, atas masih terjadinya kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di banyak daerah.

Prasetyo mengatakan, kasus keracunan menu MBG terhadap para siswa tidak pernah diinginkan oleh pemerintah.

“Kami atas namanya pemerintah dan mewakili Badan Gizi Nasional, memohon maaf karena telah terjadi kembali beberapa kasus di beberapa daerah,” ujar Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (19/9/2025).

Ia meminta para korban keracunan MBG segera mendapatkan penanganan dan perawatan yang cepat.

Adapun kasus keracunan MBG yang terjadi di berbagai daerah akan menjadi bahan evaluasi pemerintah, BGN, dan pihak terkait lainnya.

“Tentu saja ini menjadi bahan evaluasi dan catatan kami telah berkoordinasi dengan BGN termasuk dengan pemerintah daerah,” ujar Prasetyo. (Web.Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru