Minggu, 7 Desember 2025

INSENTIF DISEDIAKAN BUAT REPATRIASI DOLAR..! Purbaya Wanti-wanti Bank BUMN Penerima Rp 200 T: Beli Dolar AS Saya Sikat!

JAKARTA – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mewanti-wanti Bank BUMN yang mendapatkan kucuran dana total Rp 200 triliun, tidak menggunakannya untuk membeli dolar AS.

Purbaya meminta dana tersebut disalurkan untuk perputaran kegiatan ekonomi masyarakat.

“Waktu saya ke Mandiri saya tanya, berapa pertumbuhan kredit anda sekarang? Sebelumnya 8%, begitu saya diinject, naik 11%. Dia tanya ke saya, boleh nggak saya kasih uang itu ke properti dan otomotif. Saya bilang boleh aja, nggak ada urusan, yang penting jangan beli dolar ya,” kata dia dalam Investor Daily Summit 2025, di Jakarta Convention Center, dikutip Bergelora.com, di Jakarta, Sabtu (11/10).

Purbaya berjanji akan mengambil langkah tegas jika Bank BUMN berani membeli dolar AS menggunakan dana pemerintah tersebut.

“Kalau beli dolar AS saya sikat. Saya juga penguasa Danantara, bisa nyikat,” tegas Purbaya.

Dalam datanya dari Rp 200 triliun yang disebar ke 5 Bank, telah terealisasi Rp 112,4 triliun dalam bentuk kredit kepada masyarakat.

Sebagai informasi, dari total Rp 200 triliun dana pemerintah, Bank Mandiri mendapatkan Rp 55 triliun telah merealisasikan Ro 40,6 triliun.

BRI mendapat Rp 55 triliun sudah terealisasi Rp 33,9 triliun, BNI mendapat Rp 55 triliun sudah terealisasi Rp 27,6 triliun. BTN mendapatkan Rp 25 triliun, baru terealisasi Rp 4,8 triliun dan Bank Syariah Indonesia mendapatkan Rp 10 triliun, sudah terealisasi Rp 5,5 triliun.

Repatriasi Dolar

Sebelumnya kepada Bergelora.com juga dilaporkan, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyiapkan jurus baru untuk menarik dolar Amerika Serikat (AS) milik warga negara Indonesia (WNI) yang ada di luar negeri. Langkah ini dikenal dengan sebutan repatriasi dolar.

Purbaya mengatakan kebijakan ini masih dihitung secara detail. Ia menyebut ada penasihat khusus yang menghitung kebijakan ini, tetapi enggan memberikan namanya.

“Yang bunga kan? Yang insentif kan? Belum (diterapkan), masih ditunggu orang-orangnya, penasihat-penasihatnya dia. Belum pulang orangnya, belum balik,” kata Purbaya kepada wartawan di Kantor LPS, Jakarta, Rabu (8/10).

Rencana repatriasi dolar sempat dibahas dalam rapat Purbaya dengan Presiden Prabowo Subianto, Jumat (19/9). Purbaya menyebut pembahasannya belum matang sehingga akan terus diperinci.

Ia mengaku baru tahu banyak WNI yang mengirim dolar ke luar negeri setiap bulan. Menurutnya, dolar-dolar itu dikirim ke negara-negara kawasan sekitar Indonesia.

Pemerintah berupaya mencegah hal tersebut. Pemerintah ingin WNI menaruh dolarnya di negerinya.

Purbaya memastikan langkah ini bukan berupa paksaan, tetapi ada kesepakatan menarik untuk WNI yang menaruh dolarnya di Indonesia.

“Kira-kira akan ada insentif di mana orang Indonesia lebih suka naruh uang dollar di sini dibandingkan di luar,” kata Purbaya usai rapat dengan Prabowo, disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (20/9).

“Saya kan orang market . Jadi ya pasti market based , bukan memaksa orang itu, tapi akan memberikan (insentif),” ucapnya. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru