SIGI- Desa Pombewe Kecamatan Sigi Biromaru kini berubah wajah sebagai salah satu penghasil daun kelor dengan kualitas terbaik di Sulawesi Tengah. Hasil riset dan uji lab dari Moringa Organik Indonesia (MOI) mengonfirmasikan bahwa dari sekian produksi daun kelor di beberapa wilayah di Sulawesi Tengah hasilnya seperti itu.
Menurut Ketua Kelompok Tani Kelor Singgani (KT-KOS) Desa Pombewe, Muhdar, kabar gembira tersebut disampaikan oleh pihak MOI setelah meninjau kebun kelor di Desa Pombewe.
āSehingga dengan hasil tersebut, pihak MOI langsung berkomitmen akan mensupport peralatan mesin olahan pengering agar kualitas daun kelor lebih terjaga,ā kata Muhdar.
Sebab menurutnya, bantuan peralatan mesin pengering yang ada saat ini memang masih diperlukan untuk peningkatkan produksi daun kelor ke depan. Dukungan itu akan sangat membantu pengembangan budidaya kelor yang sedang dikelola KT-KOS.
āSetelah tujuh bulan lamanya kebun kelor diurus hasilnya sudah mulai kami mulai rasakan. Sampai hari ini hasil daun kering kelor sudah lebih 100 kg. Manfaat daun kelor tidak usah ditanya, karena khasiatnya sudah diakui dunia, sebagai salah satu tanaman ajaib,ā sebut Muhdar.
Lebih lanjut kata Muhdar, bukan hanya itu, ada air kelor hasil permentasi juga dihasilkan dari proses pengeringan daun kelor ini. Air ini juga sangat bermanfaat untuk kesehatan. Siapapun yang pernah meminum air kelor seketika pasti merasakan dampak pengaruhnya.
Ditemui saat berkunjung di kebun kelor KT-KOS, Ketua DPD NasDem Kabupaten Sigi, Muhamad Masykur sangat mengapresiasi kerja kelompok tani. Karena bekerja dari nol sampai yang sudah mulai keliatan hari ini.
āKita berharap jerih payah kelompok tani akan berbuah baik, karena ini sama dengan mereka sedang menyiapkan harta karun bagi masa depan anak cucu petani. Sebab kelor tidak hanya bernilai ekonomis tinggi tapi juga dari aspek kesehatan. Mau hidup sehat konsumsi kelor,ā kata Masykur.
Kepada Bergelora.com dilaporkan, Kelompok Tani Kelor Organik Singgani (KT-KOS) Desa Pombewe yang dikomandani Muhdar bersama 25 orang anggota kelompoknya ini dibentuk bersama oleh Dewan Pimpinan Wilayah Petani NasDem Sulawesi Tengah.
Sebelum memulai budidaya tanaman kelor kelompok ini studi banding ke Kabupaten Blora bersama DPW Petani NasDem Sulteng selaku pihak yang menginisiasi program pemberdayaan petani. (Lia Somba)