Rabu, 8 Oktober 2025

INSPIRATIF…! Ini Dokter Faida, Bupati Jember yang Menolak Tambang Emas Di Silo

Dokter Faida, MMR, Bupati Jember. (Ist)

JEMBER- Pernah dengar belum,– ada seorang bupati yang dokter perempuan berani menolak penambangan emas? Namanya dr. Hj. Faida, MMR, Bupati Jember di Jawa Timur. Hari ini dokter Faida bersama rakyat Silo di Jember menegaskan kembali sikapnya untuk menolak keberadaan tambang emas di wilayah tersebut. Hal ini disampaikan dalam pertemuannya dengan rakyat setempat di Silo, Jember, Jumat (9/10)

“Bagaimana dengan urusan tambang emas? Kita tegaskan disini adalah basisnya pertanian yang harus dijaga dan diselamatkan. Karena orang Silo hidupnya dari pertanian,” tegas dr Faida disambut gegap gempita rakyat Silo.

Faida menegaskan tidak akan merubah sikapnya untuk menolak penambangan emas di Silo demi rakyat Silo yang hidup dari pertanian.

“Saya tahu petani Silo butuh kepastian. Saya tegaskan sekali lagi, saya tetap bersama rakyat Silo menolak penambangan emas di Silo. Saya tidak akan menarik janji saya dari dulu,” ujarnya disambut rakyat  bersorak setuju.

Menurutnya selama 5 tahun ia memimpin, Sikap Pemerintah Kabupaten Jember adalah melindungi lahan pertanian dan mendorong rakyat di Silo agar lebih sejahtera. Untuk itu tugas Pemerintah Jember adalah memastikan peningkatan kesejahteraan rakyat setempat.

“Apa yang diinginkan  rakyat Silo? Rakyat minta agar pemerintah menjaga pertanian di Silo supaya tidak ada eksplorasi emas. Kita semua akan bersama-sama berjaga  bersama rakyat. Kita akan bekerja lebih keras lagi bersama untuk rakyat Silo agar menjadi lebih sejahtera,” ujarnya disambut gegap gempita tepuk tangan.

Selama ini menurut dr. Faida, Pemerintah Kabupaten Jember dibawah kepempimpinannya berhasil karena kompak bersama rakyat.

“Kita akan tetap dengan komitmen semula. Silo harus menjadi daerah pertanian yang Berjaya. Belum lagi kita mumetnya mikirin pupuk,” ujarnya disambut gelak tawa masyarakat. 

Dokter Faida memastikan bahwa walau stok pupuk sedang sulit didapatkan tapi pihaknya akan berupaya menyediakan kebutuhan pupuk bagi petani di Jember.

“Kalau pemerintah pusat bagi pupuk melalui kartu tani. Sekarang stok sedang sulit. Tapi Pemerintah Kabupaten Jember, karena rakyat tani butuh pupuk maka siap akan dibagikan untuk 28 ribu petani yang  lahannya kurang dari 0,4 hektar secara gratis pupuk urea bersubsidi. Masing-masing orang dapat 50 kg gratis,” paparnya disambut sorak sorai rakyat Silo.

Bupati Jember, dr. Faida, MMR saat menolak penambangan emas di Silo, Jember 2018. (Ist)

Merasakan Kegelisahan Rakyat

Kepada Bergelora.com dilaporkan, Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR., telah menunjukkan komitmennya untuk menolak pembukaan tambang emas di Kecamatan Silo. Hal ini dapat diketahui melalui akun pribadi Bupati Faida di facebook.

Pada awal statusnya, Bupati Faida merasakan kegelisahan warga Jember terkait dengan keluarnya surat keputusan (SK) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

“Warga Jember yang saya cintai. Saat ini di tengah masyarakat ramai terkait keluarnya Surat Keputusan Kementrian ESDM No. 1802 K/30/MEM/2018 tentang Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) dan Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK) Periode 2018. Dalam surat tersebut ikut disebut Blok Silo seluas 4 ribuan hektare yang terletak di Kecamatan Silo, Jember, Jawa Timur masuk sebagai kawasan tambang emas yang dapat diekploitasi.”

Elemen masyarakat yang gelisah itu diantranya mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Jember, yang melakukan aksi damai di depan Pemkab Jember, Kamis (20/9/2018).

Berikutnya, perempuan pertama yang menjadi Bupati Jember ini menegaskan sikapnya menolak rencana tambang emas di Kecamatan Silo. Ini pula yang menunjukkan komitmen yang kuat. Perhatikan kata “menolak”.

“Selama saya masih jadi Bupati Jember, saya akan penuhi janji saya MENOLAK tambang emas di Silo. Itu Janji saya!”

Kemudian dijlentrehkan langkah dan upaya yang telah dilakukan untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat tersebut, diantaranya melayangkan surat dan berbicara langsung dengan Menteri ESDM.

“Saya sudah melayangkan surat keberatan ke Gubernur Jatim dan Menteri ESDM. Bahkan saya telah berkomunikasi dengan menteri ESDM terkait aspirasi rakyat Jember yang menolak tambang Silo.”

Hasil komunikasi tersebut juga disebutkan dalam akun Bupati Faida itu. Bahwa SK menteri terkait tambang emas Silo bisa dibatalkan. Pemerintah pusat pun memberikan respon timbal balik.

“Menurut Bapak Mentri SK tsb dapat dibatalkan. Oleh karenanya Bupati diminta menyampaikan keberatan masyarakat melalui surat resmi kepada Gubernur dan selanjutnya Gubernur bersurat pada Menteri ESDM atas aspirasi masyarakat Jember.”

Dalam perjuangan menolak tambang di Kecamatan Silo, Bupati Faida berharap langkahnya dan langkah masyarakat yang menolak tambang mendapat ridho Allah SWT.

“Semoga Allah SWT meridhoi setiap langkah kita semua. Aamiin.”

Tak lupa, di akhir tulisannya, Bupati Faida meluapkan harap dan rasa cinta kepada rakyat Jember.

“Damailah Jemberku”

Jember Kota Ekonomi Rakyat

Dari Tapalkuda.net dilaporkan, selain itu juga dr Faida dihadapan rakyat Silo ia memaparkan untuk menjadikan Jember Kota Ekonomi Rakyat, dirinya sedang mempersiapkan program untuk 10.000 UMKM berupa bantuan perijinan dan permodalan dan pemasaran.

“Hasil UMKM harus bisa masuk ke pasar seluruh Jember dan Jawa Timur. Kita targetkan 1.000 produk lokal UMKM dari Jember harus bisa go nasional,” tegasnya.

Selain itu, dr. Faida menjelaskan Misi Jember Kota Ekonomi Rakyat akan menuntaskan pembangunan infrastruktur jalan, jembatan dan irigasi untuk memperkuat ekonomi rakyat.

“Pariwisata dijember akan dikembangkan berbasis ekonomi rakyat. Pasar tradisional dan koperasi harus disehatkan dan direvitalisasi menjadikan pasar berstandar nasional.

Dalam janji kerjanya, dr Faida juga sedang menyiapkan program perlindungan khusus untuk kaum tani, nelayan dan pekerja seni di Jember sehingga dapat lebih produktif dan sejahtera lagi.

“Kita sedang mempersiapkan Kartu Tani Tangguh untuk menyalurkan asuransi produksi bagi petani. Kartu Nelayan Tangguh untuk menyalurkan asuransi jiwa bagi nelayan. Kita juga sedang siapkan Pasar Seni Jember,” ujarnya disabut tepuk tangan warga.

Pendidikan Gratis Setinggi-tingginya

Dibidang pendidikan, Faida juga menyiapkan biaya pendidikan khususnya untuk yatim piatu sampai setinggi-tingginya.

“Kalau belum merata, kita harus perjuangkan bersama. Bisa hubungi relawan, ada RT/RW, bisa juga melalui kepala desa. Sudah tahu nomor WA saya. Sudah ada Kordes dan Korcamnya. Itu gunanya membantu masyarakat. Bukan hanya untuk suruh masyarakat waktu coblosan,” tegasnya.

Kalau perlu menurutnya setiap rumah relawan dipampang tulisan “Disini Menerima Segala Macam Keluhan Rakyat.

“Jadi tugas RT/RW dan Kepala Desa banyak. Makanya kita kuat karena masyarakat Indonesia itu gotong royong. Relawan ada untuk gotong royong membantu rakyat,” tegasnya.

Dalam Pilkada 2020 di Jember saat ini, pasangan  Calon Bupati Jember Nomor 1, dr. Hj Faida,  MMR – Dwi Arya Nugraha Oktavianto,  S.T. sedang mempersiapkan diri untuk kembali memimpin Kabupaten Jember lima tahun kedepan.

Kalau saja semua pemimpin daerah punya jiwa dan keberanian seperti dokter Faida, maka rakyat akan selalu terlindungi dari kerakusan korporasi. Semoga lahir banyak Faida di setiap daerah yang sedang berpilkada 2020 ini,– agar memimpin melindungi rakyat di masing masing daerah. (Ardiansyah Mahari)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru