JAKARTA- Malam itu jemari kecil The’o Putri Nurfatah, 11 tahun,– meningkahi biolanya dengan hikmat,– mengalunkan ‘Jamrud Katulistiwa’ dan ‘Peyem Bandung’. Pelajar SDIT Adzkia, Sukabumi ini besok akan tampil bersama Sukabumi Violin Community pada ‘Indonesian Orchestra & Ensemble Festival (IOEF) 2019’ di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Ia berlatih agar bisa tampil sempurna.
“Aku mau jadi dokter,” kata pemain biola cilik yang cantik itu singkat saat ditemui Bergelora.com Sabtu (14/9) malam di penginapan.
The’o tipe anak yang tidak banyak bicara dan selalu fokus dalam pelajaran dan latihan biola. Ibunya, Amida Sari, bidan dari Puskesmas Cicantayan, Sukabumi, Jawa Barat selalu sabar mendampingi dan membimbing putri semata wayangnya.
Sudah 2 tahun The’o, sebagai anggota termuda bergabung di perkumpulan Sukabumi Violin Community dibawa bimbingan pelatih Dendi.
Alunan ‘Jamrud Katulistiwa’ dan ‘Peyem Bandung’ dimainkan kolaborasi alat musik modern dengan tradisional sunda seperti karinding dan suling. Ini pertama kali bagi Sukabumi Violin Community untuk tampil di festifal nasional bahkan internasional. Kekompakan menjadi kunci para pemaian biola dan alat musik tradisonal mengalunkankan keindahan yang unik.

Orkestra Terbesar di Asia Tenggara
Tak berlebihan bila menyebut Indonesia sebagai rumah dari berbagai jenis festival musik. Sukses dengan berbagai festival musik seperti jazz, pop, dan rock. Indonesia juga bisa sukses menggelar festival musik orkestra dan ensemble.
Festival tersebut bertajuk Indonesian Orchestra & Ensemble Festival (IOEF) 2019. Acara yang digagas oleh Musicmind sukses digelar di Taman Ismail Marzuki pada 13-15 September 2019.
“Kami ingin menjadi wadah bagi para pelaku musik orkestra dan ensemble tanah air untuk dapat saling menginspirasi dan berkenalan satu sama lain. Selain menjadi ajang untuk menampilkan berbagai komunitas musik, IOEF juga menjadi tempat bagi masyarakat untuk belajar tentang musik orkestra melalui berbagai workshop dan seminar yang dibimbing langsung oleh musisi profesional di bidang ini,” ungkap Dr. Nathania Karina – Founder & Festival Director IOEF, Music Director of TRUST Orchestra (Home Orchestra IOEF), kepada pers.
IOEF 2019 menampilkan 25 grup dari Indonesia dan mancanegara, lima special show dan empat workshop. Special show IOEF 2019 menghadirkan MPYO (Malaysian Philharmonic Youth Orchestra) yang merupakan salah satu orkestra remaja terbaik di Asia Tenggara di bawah asuhan Malaysian Philharmonic Orchestra. Clarquinet dari Singapura, Gusto Saxophone Quartet dari Thailand, serta musisi orkestra kelas dunia yaitu Julia Zulus (Oboe) & Justas Stasevkij (Piano) yang secara khusus didatangkan oleh Austrian Embassy Jakarta dari kota Wina.
Seluruh rangkaian acara festival yang diadakan selama tiga hari ini ditutup dengan gala konser yaitu penampilan dari Home Orchestra IOEF, Trinity Youth Symphony Orchestra (TRUST) yang baru saja menorehkan prestasi dengan meraih Gold Award di ajang World Orchestra Festival 2019 di Wina, Austria bulan Agustus lalu.
IOEF 2019 terselenggara berkat dukungan dari Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) RI, Kedutaan Besar Austria di Jakarta, PT. Trinity Optima Production, Andante Music School, Musicgear Indonesia, CASIO Music Indonesia, serta Kantorkuu sebagai venue partner. (Web Warouw)