Senin, 3 November 2025

INSPIRATIF NIH..! Kemandirian Sosial Warga Pinggir Kali

YOGYAKARTA- Tata ruang pinggir sungai prakarsa para pegiat arsitektur komunitas (ARKOM) membangun kolaborasi warga pemukim padat kampung di Yogyakarta. Miskin kota menggelar budaya “Gumregah Mbangun Kutho” diikuti lebih 300 warga di Notoyudan, Kedungtengen, persis dibantaran kali Winongo, Minggu (19 Maret 2023).

Warga berasal dari 22 kelompok puluhan tahun hidup mendiami kawasan sekitar sungai Gajahwong dan Winongo, dua sungai besar yang membelah Sleman, Jogja dan Bantul. Kelompok ini berhimpun dalam Paguyuban Kalijawi.

Menurut Ketuanya, Suratih, mengatakan, “Pertumbuhan kampung-kampung pinggir kali tidak saja pemanfaatan ruang lahan secara ekonomi dan sosial budaya melainkan penanda menguatnya nilai spirit keistimewaan DIY sesuai cita-cita Kalijawi untuk mewujudkan swakelola keamanan bermukim yang selaras, asri dan elok”.

Paguyuban Kalijawi anggotanya terus bertambah saling mengikatkan kebersamaan. Guyub gotong royong telah menjadi nilai tradisi berakar dua, tiga generasi warga lokal. Kaum perempuan dan ibu-ibu menyelenggarakan tabungan kolektif 2 ribu rupiah per hari. Uang yang terkumpul diperuntukkan biaya perbaikan renovasi rumah anggotanya secara bergantian. Selama 20 bulan bisa membedah 165 rumah agar makin tertata sehat dan rapi. Tersisa anggaran sebesar Rp. 126 juta terus digerakkan bergulir dan saat ini mencapai Rp. 1 miliar yang dikelola melalui KSP Sesarengan Mangayu Bagya.

Koperasi ini mengadakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) bersamaan diajang gelaran budaya dan pasar sembako murah. Memamerkan 20 tenda booth di lorong gang kampung bibir sungai. Gelar laku budaya berlangsung kolosal dalam tiga babak bertajuk bebakal, cecikal dan tetinggal. Diasuh budayawan Ki Bekel Eko Winardi mempertontonkan pesan pentingnya penataan bangunan dan lingkungan sosial sejak awal mula perjalanan sejarah kampung dilestarikan.

“Kami berharap potensi sosial ekonomi dan budaya kampung bantaran sungai dapat mengangkat martabat warga pemukim sebagai penduduk kota yang selalu siap berkolaborasi pada para pemangku kepentingan”, tandas Sigit Purwanto, Ketua panitia gelar budaya. Kolaborasi antarpemangku tentu menjadi perhatian bagi ARKOM untuk memperluas kegiatan serupa di berbagai wilayah.

Menurut Heru Subroto, ARKOM mempunyai jaringan antara lain di Palu, Lumajang, dan Solo dalam membersamai warga lokal membangun tata kelola lingkungan komunitas sesuai ruang wilayah daerah yang asri, sehat dan layak. Ke depan ia berharap kesadaran lingkungan ini mampu ditumbuhkan menjadi gerakan kemandirian warga berdaya (Hari Subagyo).

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru