JAKARTA – Tiongkok mengambil langkah lebih lanjut untuk meminimalisir potensi ancaman nasional di negaranya. Negara itu akan menawarkan kepada warganya uang tunai sebesar 15.000 dolar AS (sekitar Rp217 juta) yang mau melaporkan ancaman terhadap keamanan nasional.
Media pemerintah melaporkan jika warga yang menawarkan informasi yang mengarah pada penemuan tindakan yang membahayakan keamanan nasional dapat diberi hadiah sebanyak 100.000 yuan. Namun menurut pedoman tersebut, hal itu tergantung pada peran mereka dalam mencegah atau menyelesaikan suatu kasus.
Mereka juga dapat diberikan hadiah dalam bentuk sertifikat, menurut laporan pada hari Selasa (7/6) tersebut. Sebagaimana diketahui, pemerintah Tiongkok telah bertahun-tahun menawarkan hadiah uang untuk informasi tentang pelanggaran keamanan. Legal Daily melaporkan jika pedoman baru yang dikeluarkan minggu ini oleh Kementerian Keamanan Negara berusaha untuk menstandardisasi praktik tersebut
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, seorang perwakilan kementerian mengatakan kepada Legal Daily bahwa upaya itu bertujuan untuk mendorong masyarakat agar lebih aktif dan antusias mendukung pekerjaan keamanan nasional. “Secara luas menggalang hati, moral, kebijaksanaan, dan kekuatan rakyat,” ujarnya.
Masyarakat Beijing semakin didorong untuk waspada terhadap pelanggaran keamanan nasional yang terjadi, termasuk anak-anak untuk waspada terhadap ancaman yang dianggap mengancam negara. Tak hanya itu, Tiongkok juga menggunakan keamanan nasional sebagai pembenaran untuk menahan WNA selama masa ketegangan diplomatik dengan negara asal para tahanan.
Media penyiar negara CCTV telah menerbitkan serangkaian infografis pada bulan April, yang meminta pembaca untuk mewaspadai keberadaan mata-mata di tengah mereka. Media itu menggambar modus mata-mata termasuk orang yang menyamar sebagai pasangan maupun pecinta tanaman.
Sementara itu di Hong Kong, yang merupakan daerah semi-otonom, undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan pada tahun 2020 digunakan untuk membasmi perbedaan pendapat. Itu terjadi setelah pecah protes pro-demokrasi yang meluas dan terkadang disertai kekerasan mengguncang kota itu tahun sebelumnya. (Web Warouw)