JAKARTA- Presiden Jokowi telah merespon gejolak yang terjadi di Papua dengan mengeluarkan wacana membangun Istana Negara/ Istana Kepresidenan di Papua. Substansi dari wacana ini tentu sangat baik. Sebagai wujud manifestasi NKRI. Demikian Suhendra Ratu Prawiranegara, Pemerhati Kebijakan dan Infrastruktur Publik kepada Bergelora.com di Jakarta. Rabu (11/9).
“Namun, sebaiknya di setiap pulau ada istana Presiden, tidak hanya di Papua,” ujarnya.
Mengapa Istana Kepresidenan penting dibangun ditiap-tiap pulau di Indonesia? Menurutnya, karena Indonesia adalah negara yang terdiri dari ribuan pulau. Terdiri dari pulau-pulau besar seperti Kalimantan, Sumatera, Papua dan Sulawesi. Yang mana pulau-pulau yang tersebar ribuan tersebut direkatkan oleh jalur laut/ perairan Indonesia.
“Maka dengan adanya Istana Kepresidenan di masing-masing pulau tersebut akan membuat rakyat memiliki kebanggaan dan merasa dihargai sebagai sebuah entitas besar bangsa kepulauan,” katanya.
Menurutnya saat ini pendirian istana negara disetiap pulau ini memiliki substansi penting yang harus dimunculkan. Simbol kenegaraan, berupa Istana Kepresidenan hadir di wilayah 5 pulau besari Indonesia Indonesia. Secara administrasi pemerintahan juga lebih memudahkan dan efektif bagi Presiden beserta jajarannya berkoordinasi dengan pemerintah daerah di wilayah pulau tersebut.
“Jadi Presiden dapat berkantor selama berbulan-bulan di tiap-tiap wilayah pulau tersebut tidak hanya di istana di Ibu Kota Negara. Jika hal ini dilakukan oleh Presiden Jokowi, saya berkeyakinan bahwa rekatan kebangsaan NKRI akan semakin kuat dan kokoh,” katanya.
Sebelumnya Suhendra dibeberapa media sosial dan diskusi-diskusi off air telah mendorong pembangunan Istana Kepresidenan di masing-masing pulau di Indonesia yaitu di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua.
“Ini sebagai etalase dan sekaligus perekat wilayah NKRI. Alhamdulillah, Presiden Jokowi merespon ide saya tersebut dengan rencana akan membangun Istana Kepresidenan di Papua. Setelah sebelumnya selama hampir 1 bulan belakangan ini Papua dalam kondisi tengah bergejolak,” katanya.
Ia berharap Presiden Jokowi merealisasi pembangunan di pulau-pulau lainnya yaitu Sulawesi, Kalimantan dan Sumatera.
“Jujur sebenarnya sejak ada wacana pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan, Saya tidak dalam posisi ikut masuk atas pro dan kontra wacana tersebut. Karena hal tersebut merupakan wilayah politik, dan harus diputuskan melalui mekanisme politik sesuai peraturan perundangan,” tegasnya. (Web Warouw)