JAKARTA– Politikus Partai Gerindra, Arief Poyuono angkat bicara mengenai bocornya sertifikat vaksinasi Covid-19 Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Diketahui sertifikat vaksin berwarna dominan ungu tersebut mencantumkan nama Ir Joko Widodo lengkap dengan NIK, tanggal lahir, waktu penyuntikan, hingga barcode tersebut beredar luas di media sosial (medsos) dan aplikasi perpesanan.
Arief Poyuono yakin oknum yang meretas dan menyebar luaskan sertifikat vaksin milik Jokowi adalah hacker dari luar negeri.
Peretas itu, kata mantan Waketum Partai Gerindra itu disuruh oleh salah satu perusahaan yang menciptakan vaksin.
“Sertifikat Vaksin Presiden @jokowi direntas, pasti yg merentas bisa jadi Hacker asing yg dpt order dari pabrik Vaksin, agar bisa utk promosi ,Presiden RI saja tidak pakai Vaksin Nusantara. Tp pake Vaksin LN. menkes hrs bertanggung jawab ini @motizenchannel, @ganjarpranowo,” kata Arief dikutip Fajar.co.id di akun Twitternya.
Dirinya pun menaruh curiga, jika tujuan penyebaran sertifikat itu sebagai endorse terselubung vaksin buatan luar negeri.
Tak hanya itu, Arief menyebut maksud lain penyebaran sertifikat itu agar vaksin Nusantara tak diproduksi.
“Bocornya sertifikat Vaksin presiden @jokowi yg dilakukan kaki tangan importir Vaksin dan pabrik Vaksin Tujuan agar Vaksin Nusantara tidak di produksi. Krn presiden saja enga pake Vaksin Nusantara.. Ngeri ya.. ,” ungkapnya di akun Twitter @bumnbersatu.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman merespons kabar nomor induk kependudukan (NIK) Presiden Joko Widodo diumbar sejumlah netizen ke media sosial Twitter.
Fadjroel menyesalkan aksi para netizen mengunggah NIK Jokowi. Ia meminta lembaga terkait segera bertindak guna menyudahi kejadian ini.
“Menyayangkan kejadian beredarnya data pribadi tersebut. Berharap pihak terkait segera melakukan langkah khusus untuk mencegah kejadian serupa, termasuk melindungi data milik masyarakat,” kata Fadjroel. (Web Warouw)