Minggu, 24 Agustus 2025

JANGAN DOOONG…! SETARA Intitute: MUI Jangan Membangun Opini Negatif tentang BNPT

JAKARTA- Dalam beberapa hari terakhir publik disuguhi berbagai narasi berkaitan dengan penanganan terorisme. Majelis Ulama Indonesia (MUI), melalui Sekjennya Amirsyah Tambunan, mengritik Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang menurut MUI membuat gaduh mengenai penyusupan teroris ke dalam lembaga yang ditarget.

“Oknum fungsionaris MUI sedang berupaya membangun opini negatif tentang BNPT melalui kritik mengenai sesuatu yang sebenarnya sudah tepat dilakukan oleh BNPT dalam rangka pencegahan tindak pidana terorisme,”  demikian Bonar Tigor Naipospos, Wakil Ketua Badan Pengurus SETARA Institute dalam rilis yang diterima Bergelora.com di Jakarta, Senin (21/2).

Opini negatif semacam itu menurut SETARA Institute, sejalan dengan propaganda pihak-pihak tertentu yang kerap mengaburkan fakta bahwa fenomena ekstrimisme di Indonesia riil.

“Misalnya dengan narasi yang mengaitkan pemberantasan terorisme dengan islamophobia,” ujarnya.

SETARA Institute menurutnya berpandangan bahwa kritik merupakan tindakan yang dijamin oleh konstitusi dan peraturan perundangan-undangan.

“Namun dalam konteks kritik MUI terhadap BNPT, SETARA Institute menilai bahwa sinyalemen yang disampaikan oleh BNPT merupakan warning sekaligus upaya pencegahan yang faktual sesuai beberapa riset SETARA Institute tentang paparan ekstremisme kekerasan di berbagai lembaga,” katanya.

Berkaitan dengan itu menurut, Halili Hasan, Direktur Riset SETARA Institute sudah menjadi tugas dan kewenangan BNPT mengingatkan lembaga-lembaga yang potensial disusupi jaringan terorisme dan narasi-narasi ekstremisme kekerasan.

“Agar lembaga-lembaga tersebut membangun dan memiliki sistem deteksi dan tanggap dini (early warning and early response system). Tak terkecuali MUI, yang pengurusnya diduga terlibat dalam jaringan teroris, sebagaimana fakta terbaru yang sudah diketahui publik bahwa dua orang pengurus MUI Kota Bengkulu ditangkap Densus 88 karena diduga terlibat dalam jaringan teroris.

Sebelumnya Irfan Idris, Direktur Penindakan BNPT, mengatakan bahwa teroris menyusup dan berusaha menguasai sebuah lembaga, seperti Perguruan Tinggi. Jadi teroris tidak langsung melancarkan aksi teror.

Sepekan lalu, dua anggota MUI Bengkulu ditangkap Densus 88 terkait dengan dugaan tindak pidana terorisme.

Menurutnya Halili, dalam pandangan SETARA Institute, pencegahan, sebagai bagian dari langkah penanggulangan terorisme, tidak mungkin dilakukan oleh BNPT dengan bekerja sendiri. DIbutuhkan sinergi elemen masyarakat dalam hal itu. Dalam konteks itu, MUI sudah sepatutnya aktif membantu kerja BNPT dalam hal ini.

“Oleh karena itu, alangkah baiknya jika MUI melakukan evaluasi internal dan membangun sistem mitigasi dan filterisasi di internal untuk mencegah potensi penyusupan seperti yang terjadi pada beberapa fungsionarisnya,” tegasnya. (Web Warouw)

 

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru