
“Kelompok itu biasa disebut ‘Salawi’, yakni orang-orang pembenci Presiden Jokowi,” ujar Rudi kepada GenPI.co, Sabtu (9/4).
Rudi menjelaskan kelompok Salawi (semua salah Jokowi) itu bergerak menyusup pemberitaan soal demo BEM SI.
Menurut dia, aksi Salawi lebih banyak melemparkan isu hoaks terkait adanya wacana demo besar-besaran tersebut.
“Mereka (Salawi-red) ini suka banget membuat berita bohong soal wacana penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden kepada para mahasiwa,” jelasnya.
Oleh karena itu, Rudi menekankan kepada semua pihak agar tidak terprovokasi aksi kelompok Salawi.
Dia menilai, kelompok Salawi tidak lebih dari gerombolan orang-orang pengecut.
“Jadi, Salawi itu jelas pengecut tidak mau mengakui siasatnya memainkan hoaks kepada para mahasiswa ini,” imbuhnya.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dikaporkan, kendati demikian, BEM SI sebelumnya mengaku tidak ada dalang dari siapa pun terkait aksi yang akan berlangsung pada 11 April 2022.
Demo itu diketahui untuk menuntut Presiden Jokowi agar menyelesaikan permasalahan kenaikan bahan pokok hingga wacana penundaan Pemilu 2024, dan menuntut Presiden Jokowi mundur dari jabatan (Web Warouw)