Jumat, 18 Juli 2025

JANGAN MAU JADI KORBAN….! GPI Sebut Ada Aktor Intelektual di Aksi 11 April: Mahasiswa Jangan Sampai Terprovokasi

Ilustrasi pelajar yang ikut demonstrasi yang berujung anarki dan ditangkap polisi beberapa waktu lalu. (Ist)
“Hal tersebut dapat dilihat dari tuntutan mahasiswa yang sarat akan nuansa politis, yang ending-nya adalah bagaimana mendesak Presiden Jokowi mundur sebelum akhir masa periodesasinya,” kata Frans dalam keterangannya, Jumat (8/4/2022).

Ia pun mengingatkan agar jangan sampai mahasiswa terprovokasi oleh gerakan yang dibangun atas dasar kepentingan politik demi melanjutkan misinya untuk menumbangkan Presiden Jokowi.

 

“Sebab saya menduga ada aktor intelektualnya yang menggerakkan gerakan tersebut. Disayangkan, jika gerakan yang dilakukan oleh mahasiswa yang bertujuan menyuarakan kepentingan rakyat malah dipolitisasi dengan gerakan-gerakan tambahan yang bernuansa politis,” jelasnya.

Kepada Bergelora.com.dilaporkan, upaya menjatuhkan rezim menurut dia bukan menjadi solusi mengatasi krisis ekonomi dan masalah bangsa yang dialami Indonesia hari ini. Justru kata dia sebaliknya, sangat memperparah keadaan.

“Bahwa sangat jelas dalam rapat kabinet Presiden Jokowi dengan tegas menegur para menterinya yang menyuarakan penundaan Pemilu dan juga wacana perpanjangan masa jabatan Presiden tiga periode. Hal ini menandakan bahwa wacana perpanjangan masa jabatan Presiden tiga periode dan isu penundaan Pemilu ini secara jelas bukan Keinginan Presiden,” kata dia.

Kelompok Salawi

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB) Rudi S Kamri menyebut ada dalang di balik gerakan demo mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI geruduk istana pada 11 April 2022.
Menurutnya, ada kelompok yang memanfaatkan para mahasiswa itu untuk menyerang Presiden Jokowi menggunakan demo BEM SI.
Kelompok itu biasa disebut ‘Salawi’, yakni orang-orang pembenci Presiden Jokowi,” ujar Rudi kepada GenPI.co, Sabtu (9/4).Rudi menjelaskan kelompok Salawi (semua salah Jokowi) itu bergerak menyusup pemberitaan soal demo BEM SI.Menurut dia, aksi Salawi lebih banyak melemparkan isu hoaks terkait adanya wacana demo besar-besaran tersebut.

“Mereka (Salawi-red) ini suka banget membuat berita bohong soal wacana penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden kepada para mahasiwa,” jelasnya.

Oleh karena itu, Rudi menekankan kepada semua pihak agar tidak terprovokasi aksi kelompok Salawi.

Dia menilai, kelompok Salawi tidak lebih dari gerombolan orang-orang pengecut.

“Jadi, Salawi itu jelas pengecut tidak mau mengakui siasatnya memainkan hoaks kepada para mahasiswa ini,” imbuhnya.

Kepada Bergelora.com di Jakarta dikaporkan, kendati demikian, BEM SI sebelumnya mengaku tidak ada dalang dari siapa pun terkait aksi yang akan berlangsung pada 11 April 2022.

Demo itu diketahui untuk menuntut Presiden Jokowi agar menyelesaikan permasalahan kenaikan bahan pokok hingga wacana penundaan Pemilu 2024, dan menuntut Presiden Jokowi mundur dari jabatan (Web Warouw)

 

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru