Sabtu, 12 Juli 2025

JANGAN TAKUT…! Menkes Umumkan Hepatitis Akut Tembus 15 Kasus, DKR: Siapkan Ramuan Sapu Jagat

JAKARTA- Pandemi Covid-19 belum selesai, Indonesia kini dihantam dengan penyakit Hepatitis Akut yang sudah menyebar di beberapa daerah. Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya ini menyerang anak-anak di sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Menteri Kesehatan RI (Menkes), Budi Gunadi Sadikin melaporkan, sudah ada 15 kasus Hepatitis Akut dalam kurun waktu tak sampai sebulan.

Dalam konferensi per terbarunya, Budi Gunadi menyatakan jumlah tersebut meningkat dari 3 kasus yang dilaporkan pada 27 April lalu.

Menkes juga menuturkan jika Badan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO juga melaporkan terjadinya outbreak Hepatitis Akut di Eropa pada tanggal 23 April lalu.

“Pada 27 April 4 hari setelah pemberitahuan WHO, Indonesia menemukan 3 kasus (Hepatitis Akut) di Jakarta. Sampai sekarang kondisi di Indonesia ada 15 kasus,” ucap Budi dalam keterangan pers bersama menteri Kabinet Indonesia, Senin (9/5/2022).

Budi menyampaikan, kasus tertinggi Hepatitis Akut di dunia terjadi di Inggris, yaitu sebanyak 115 kasus. Penularan cukup banyak juga terjadi di Italia, Spanyol dan Amerika Serikat.

Pemerintah sendiri telah berkoordinasi dengan pihak CDC Amerika Serikat dan Inggris untuk membahas penyakit tersebut.

Dari pertemuan itu, belum diketahui pasti virus apa yang menyebabkan Hepatitis Akut.

Dari penelitian bersama yang dilakukan, Budi memaparkan kemungkinan besar Hepatitis Akut ini berasal dari adenovirus strain 41.

Namun, ternyata banyak pula kasus Hepatitis Akut tanpa adanya virus tersebut.

“Jadi masih dilakukan penelitian bersama Inggris dan Amerika penyebabnya apa,” jelas Budi.

Budi Gunadi menjelaskan Hepatitis Akut menular lewat asupan makanan melalui mulut. Jadi salah satu hal terpenting yang harus dilakukan masyarakat adalah mencuci tangan agar makanan yang masuk ke mulut terjamin kebersihannya.

Selain itu, perlu dipastikan juga jumlah SGPT dan SGOT (sejenis enzim) jika memiliki gejala buang air besar dan demam.

Jika nilainya di atas dari 100, ada baiknya langsung menuju ke rumah sakit.

“Normalnya 30-an,” ujar Budi.

Sementara itu pemerintah melalui Menteri PMK, Muhadjir Effendy memastikan seluruh biaya penanganan terhadap pasien anak bergelaja Ichterus (penyakit kuning) dan Hepatitis Akut akan ditanggung BPJS Kesehatan. [KM-07]

Berkomentarlah secara bijaksana dan hindari menyinggung SARA. Komentar sepenuhnya menjadi tanggungjawab komentator.

Ramuan Sapu Jagat

Kepada Bergelora.com di Jakartta dilaporkan, Dewan Keseahtan Rakyat (DKR) menyatakan Pandemi Covid19 telah mengajar  semua untuk hidup sehat, dimulai dari hal paling sederhana yaitu cuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir. Pada prinsipnya adalah menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Hal ini disampaikan oleh Pengurus Nasional DKR, Roy Pangharapan Senin (9/5).

Mmenurutnya penularan Hepatitis melalui mulut dapan dihindari dengan memastikan cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air bersih mengalir.

Tak lupa DKR juga meminta agar masyarakat menjaga imunitas tubuh agar tetap fit, dengan cara berolahraga makan yang bergizi dan bervitamin.

“Juga lupa dengan mengkonsumsi ramuan herbal tradisional yang dapat menghambat replikasi virus,” katanya.

Terlebih masyarakat yang pernah vaksin dengan platform adenovirus, menurutnya perlu minum rutin ramuan sapu jagat yang terdiri dari 1 jari kencur, 3 batang sereh, 1 jari lengkuas, 7 bilah peka ,1 jari kunir putih/temu mangga, 3 siung bawang merah dan 1 sendok makan Pulosari.

“Semua direbus dengan air 7 gelas menjadi 6 gelas, untuk 6 orang , diminum satu Minggu sekali. Ramuan tersebut karya dr .Sidi Aritjahya, herbalis dari kota Semarang,” jelas Roy.

DKR juga meminta kepada masyarakat untuk tidak panik, dalam menyikapi kemungkinan adanya wabah Hepatitis. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru