JAKARTA- Tim Sukses Jokowi, Letjen (Purn) Luhut Binsar Panjaitan dalam Gereja Mendengar Visi dan Misi Capres, di Sekolah Tinggi Teologia, Jakarta, Senin (2/6) menegaskan bahwa kalau terpilih sebagai presiden, Jokowi akan mencabut subsidi bahan bakar minyak (BBM) ke pangan.
“Subsidi BBM akan dihilangkan secara gradual selama lima tahun. Ada pembangunan listrik sebesar 10 milyar, sehingga subsidi bisa di pindahkan,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa Jokowi juga akan mengurangi impor BBM dan minyak olahan dan crude oil.
“Dalam 2 tahun kita bangun kilang-kilang baru dan depo-depo minyak. Saat ini cadangan minyak kita hanya bisa untuk 7 hari. Karena kita beli dari Singapura yang punya refinary,” jelasnya.
Menurutnya bagi Jokowi yang terpenting bukan pertumbuhan ekonomi semata tetapi pemerataan ekonomi sampai ke masyarakat bawah.
“Pemerataan bagi jokowi adalah melaksanakan plasma di perkebunan kelapa sawit 9 juta hektar karena 6 jutanya gak ada plasma. Ini bisa meningkatkan ekonomi 600 ribu orang dengan pendapatan keluarga Rp 8 juta/bulan,” jelasnya.
Luhut juga menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia ke depan harus belajar dari pemerintahan Cina dalam kerjasama luar negeri. Ia menceritakan bahwa setiap duta besar cina adalah marketing produk-produk dalam negeri sehingga barang-barang cina dapat menembus pasar luar negeri secara masif dan luas.
“Jangan kayak duta besar Indonesia, yang cuma diam di kantor kedutaan. Dubes kita harus maju terdepan memasarkan produk dalam negeri,” tegasnya. (Web Warouw)