JAKARTA- Calon Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa pembangunan bangsa harus dilakukan dengan ideologi yang membentuk mental dan budipekerti manusia. Ia memastikan bahwa pembangunan infrastruktur tanpa ideologi hanya akan menciptakan manusia tanpa mental dan budipekerti yang kuat.
“Ideologi membangun mental dan budipekerti manusia yang akan produktif dan dapat bersaing. Tanpa ideologi tidak bisa membangun kualitas manusia yang produktif,” tegasnya dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Nasional Demokrat di Jakarta, Selasa (27/5).
Dalam waktu yang sama Jokowi juga mengumumkan rencana akan membuka rekening sumbangan dari rakyat untuk mendukung pencalonan dirinya.
“Sumbangan berapapun akan kami terima. Seribu, limaribu, satu juta brapapun kami terima sesuai dengan undang-undang,” jelasnya.
Menurutnya sekarang saatnya semua partai koalisi yang mendukung dirinya dan Jusuf Kalla harus segera mengorganisir berbagai kelompok relawan pendukung agar menjadi kekuatan yang pasti untuk mememnangkan pemilu presiden akan datang.
“Ada puluhan ribu kelompok pendukung dan relawan yang tidak terorganisir. Ini tugas kita sekarang. Berhenti rapat-rapat. Sekarang waktunya kita bekerja datang kerakyat pastikan dukungan rakyat bersama kita,” tegasnya.
Perlu diketahui bahwa sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jokowi yang semula menolak pelaksanaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), akhirnya menyerahkan sistim Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang semula dikelola pemerintah pada BPJS, sehingga menyengsarakan rakyat Jakarta. BPJS adalah sistim asuransi sosial yang mewajibkan seluruh rakyat Indonesia membeli jaminan kesehatannya dengan membayar premi ala asuransi namun tetap harus membayar lagi pada saat berobat. BPJS juga memotong gaji dan upah buruh, PNS dan prajurit.
“Pelaksanaan BPJS adalah kehendak dari Bank Dunia dan IMF untuk memastikan agar kesehatan rakyat Indonesia menjadi pasar bagi industri farmasi dan keuangan asing. Ini ideologi Neoliberal,” tegas Pengurus Nasional Dewan Kesehatan Rakyat (DKR), Tutut Herlina kepada Bergelora.com secara terpisah di Madiun, Selasa (27/5) (Dian Dharma Tungga)