JAKARTA- Konflik Rusia dan Ukraina mulai membawa kesulitan bagi Jerman, begitu pengakuan Menteri Keuangan Christian Lindner.
Dalam wawancaranya dengan tabloid Bild yang diterbitkan pada Minggu (3/4), Lindner mengatakan bahwa Jerman sudah membayar harga untuk kampanye militer Rusia di Ukraina.
Video situasi terakhir di Jerman ramai di medsos:
“Perang Ukraina membuat kita semua lebih miskin, misalnya, karena kita harus membayar lebih untuk energi impor,” kata Lindner.
“Pemerintah tidak dapat mengimbangi kerugian ini,” lanjutnya.
Lindner mengakui bahwa keadaan ekonomi nasional saat ini telah membawa kekhawatiran serius baginya, mengutip pertumbuhan yang lesu dan kenaikan harga.
Namun demikian, Lindner meyakinkan bahwa pemerintah melakukan semua yang bisa dilakukan untuk menghindari ancaman yang disebut stagflasi – periode ketika inflasi dan konstraksi terjadi secara bersamaan, yang timbul dari pertumbuhan ekonomi yang lambat.
“Di antara langkah-langkah yang diambil Berlin adalah bantuan untuk kelas menengah, dukungan untuk lapisan masyarakat yang rentan secara ekonomi dan bisnis yang berisiko,” kata Lindner.
Pejabat Jerman menunjukkan, bagaimanapun, bahwa karena sumber daya keuangan negara terbatas, semua program ini dimaksudkan untuk sementara.
“Dalam jangka panjang, Jerman harus meletakkan fondasi kemakmuran baru,” Lindner memperingatkan, menambahkan bahwa penekanan khusus harus ditempatkan pada aspek sosial dan ekologi.
“Tidak ada orang Jerman yang akan membeku pada musim dingin mendatang, karena Berlin membangun cadangan dan memanfaatkan sumber pasokan alternatif,” janji Lindner.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, terlepas dari kesengsaraan ekonomi dan pengeluaran besar-besaran yang direncanakan dalam anggaran Jerman, Lindner juga berjanji tidak akan ada kenaikan pajak di negaranya tahun ini.