JAKARTA- Kapolri, Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengingatkan agar tempat ibadah tidak menjadi tempat kampanye. Hal ini disampaikan karena rencana aksi 112 (11 Februari) yang akan diadakan di Jakarta ditetapkan di masjid Istiqlal, bukan di Monas.
“Kalau mau datang silahkan ke masjid Istiqlal, dan harus tertib. Bukan lagi di Monas. Untuk itu, jangan sampai menggunakan mesjid yang suci untuk kegiatan politik,” tegasnya dalam konferensi pers bersama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar, Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan, dan Pangdam Jaya Mayjen Teddy Laksmana di Jakarta, Jumat (10/2).
Pihak Polri menurutnya mengingatkan karena sudah membaca semua pengumumam yang dibuat oleh panitia acara 112 dalam berbagai media sosial bahwa acara 11 Februari adalah bagian dari mendukung pasangan calon Gubernur DKI tertentu.
“Kami sudah baca bahwa acara tersebut akan berhubungan dengan dukungan paslon Gubernur DKI tertentu. Bahwa ada rencana membai’at peserta aksi segala,” ujarnya.
Menurutnya, pihak aparat akan mendukung semua kegiatan keagamaan termasuk yang direncanakan oleh panitia acara 112. Oleh karenanya semua peserta yang akan ikut acara 112 diharap mematuhi peraturan.
“Kalau ini kegiatan agama fine saja. Tapi kalau sampai menohok, memprovokasi, menjelekkan oranglain, memjadi kampanye hitam, maka jadi kurang etis dan kami sesuai hukum dan peraturan kampanye akan bersikap tegas,” ujarnya.
Tito mengingatkan sudah layaknya tempat ibadah dijaga kesuciannya digunakan untuk spirit ibadat, mendekatkan diri dengan yang maha kuasa.
“Kita gunakan tempat ibadan untuk ibadah, banyak spriti ibadah. Jangan nanti spirit ibadah sedikit kemudian tausiah atau orasi lebih banyak dan menjelekkan orang lain. Itu buruk secara demokrasi dan etika keagamaan.
Tito Karnavian mengingatkan bahwa hari terakhir Kampanye adalah 11 Februari 2017. Namun masing-masing calon sudan menetapkan pemusatan acara dan areal kampanye.
“Oleh karena itu kita karena kegiatan keagamaan, maka acara 112 dipusatkan di Istiqlal agar bisa tenang beribadah,” ujarnya.
Zikir dan Tausiah
Sebelumnya, aksi jalan kaki dari Monas ke Bundaran Hotel Indonesia pada 11 Februari batal dilakukan. Sebagai gantinya, panitia penyelenggara melakukan kegiatan zikir dan tausiah.
“Untuk itu, kami juga menggeser pusat Aksi 112 dari Monas-HI ke Masjid Istiqlal,” kata Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Al Khaththath dalam keterangan tertulisnya Kamis (9/2).
Al Khaththath mengatakan, perubahan dilakukan mengingat suhu politik yang meninggi jelang Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta. Pada hari yang bersamaan juga ada dua pasang calon yang berkampanye dengan jumlah massa besar.
“Maka demi menjaga keselamatan peserta aksi 112 dari berbagai provokasi yang bisa menimbulkan chaos, maka kami setelah bermusyawarah memutuskan untuk memodifikasi aksi,” kata Al Khathath.
Meski kegiatan dan lokasi diubah, tetapi Al Khaththath menekankan bahwa tujuan aksi ini tetap sama, yakni menolak penodaan agama serta kriminalisasi terhadap ulama. Al Khathath mengaku, pihaknya sudah berkomunikasi dengan pihak Masjid Istiqlal.
Ia mengimbau semua anggota masyarakat yang akan datang pada 11 Februari untuk menjaga keamanan dan ketertiban serta kebersihan lokasi.
Gerakan Bai’at
Sebelumnya, sebanyak 48 organisasi massa Islam yang tergabung dalam Forum Komunikasi Lembaga Dakwah (FKLD) membaiat (melantik) Agus Harimurti Yudhoyono dalam acara Istighosah Akbar, Kamis (9/2). Acara tersebut berlangsung di Lapangan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Pembaiatan yang dipimpin oleh salah satu ulama dari FKLD, KH Munawir Asri sebagai bentuk dukungan penuh kepada paslon Agus Yudhoyono dan Sylvjana Murni.
“Ya Allah, dengar kesaksian kami ya Allah, untuk berjanji memilih nomor satu, memenangkan Agus Sylvi, untuk menjadi gubernur muslim di Jakarta.”
“Siapa yang sudah dibaiat, bila sampai waktunya tidak memilih nomor satu, maka akan menerima resikonya,” ujar Munawir Asri kepada ribuan hadirin yang hadir.
Agus Yudhoyono pun mengacungkan jari telunjuknya kepada para tamu undangan yang hadir sebagai bentuk semangat memenangkan dirinya di Pilkada Jakarta. Agus Yudhoyono menyatakan pembaiatan sebagai bentuk konsolidasi suara menangkan dirinya/
“Kita dibaiat jadi satu untuk menangkan Agus-Sylvi. Hari-hari terakhir godaan semakin besar, satukan semangat tuntaskan perjuangan,” tegas Agus Yudhoyono. (Web Warouw)

