JAKARTA – Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Dedek Prayudi mengatakan, pemerintah menargetkan 3 juta penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Januari 2025.
“Mudah-mudahan, di akhir Januari, target 3 juta penerima manfaat bisa terpenuhi,” kata Dedek dalam keterangan resmi, Selasa (7/1/2025).
Dedek mengatakan, untuk target hingga akhir tahun 2025, penerima manfaat program MBG diharapkan bisa tercapai 15 juta penerima manfaat.
Lalu, pemerintah menargetkan 82,9 juta penerima manfaat pada tahun 2029.
Adapun program MBG telah dimulai secara bertahap di 26 provinsi pada Senin (6/1/2025) kemarin.
Program ini dioperasikan oleh 190 satuan pemenuhan pelayanan gizi (SPPG) atau setingkat dapur. Pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp 71 triliun untuk melaksanakan program makan bergizi gratis.
Program makan bergizi gratis memiliki tiga standar, yaitu standar kecukupan gizi, standar higienitas terkait food safety, dan standar pengelolaan limbah yang berkelanjutan.
“Tidak ada standar menu, yang ada hanyalah standar gizi, yaitu terpenuhinya kebutuhan gizi harian berupa karbohidrat, protein, dan vitamin,” ujar Dedek.
“Untuk menu bisa disesuaikan dengan kondisi di lapangan, seperti di Papua, kebutuhan karbohidratnya berasal dari sagu, dan tadi juga ada anak yang fobia nasi, kita ganti menjadi kentang,” kata dia.
Adapun program makan gratis yang dilaksanakan perdana pada Senin (6/1/2025) diberikan kepada penerima manfaat sebanyak 600.000 orang di 26 provinsi.
Sementara untuk satu porsi makanan, pemerintah telah menetapkan harga acuan sebesar Rp 10.000. Dalam nilai itu, pemerintah memastikan bahwa makanan tersebut sudah memenuhi gizi yang diperlukan penerima berdasarkan rekomendasi yang diberikan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Targetkan 82,9 Juta Anak Selama 5 Tahun
Juru Bicara Komunikasi Kepresidenan, Prita Laura mengatakan, pihaknya menargetkan sebanyak 82,9 juta anak-anak mendapatkan makan bergizi gratis selama lima tahun mendatang.
“Untuk teknis, libur memang tak diberikan, jadi hanya di jam sekolah, bisa makan siang dan pagi bentuknya, targetnya sampai tahun 2029 82,9 juta begitu,” ujarnya, di SMPN 174 Jakarta, Ciracas, Jakarta Timur pada Senin (6/1/2025).
Menurutnya, satu porsi makan bergizi gratis yang dibagikan hari ini harganya Rp 10.000 sudah termasuk ongkos mengantar ke sekolah.
Namun, pemerintah pusat sudah menetapkan anggaran perporsi makanan bergizi gratis dari Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu.
Selain untuk siswa, harga tersebut juga berlaku bagi makanan berhizi untuk ibu hamil maupun sedang menyusui anak.
“Contohnya seperti dilakukan di sini bekerja sama dengan RPTRA, ruang terbuka ramah anak dan posyandu maupun puskesmas, di sana terdata bagaimana ibu hamil dan ibu menyusui, jadi akan diberikan melalui mekanisme tersebut,” ungkapnya.
“Hari ini juga sudah dinilai teman-teman di dapur Ciracas sudah melakukan juga untuk ibu hamil jumlahnya 300 orang,” tambahnya.
Sebelumnya, Makan Bergizi Gratis program dari pemerintah pusat wadahnya menggunakan bahan almunium atau bisa digunakan secara berulang kali.
Banyak netizien beranggapan, wadah makanan bergizi gratis ini seperti warga binaan rumah tahanan atau di dalam penjara.
Juru Bicara Komunikasi Kepresidenan, Prita Laura sempat tertawa mendengar hal tersebut.
Ia menyatakan, apa yang dilakukan oleh pemerintah dalam pemenuhan makan bergizi gratis sudah melakukan proses panjang.
Terkait hal itu, katanya, justru untuk mengurangi sampah plastik yang ada di Jakarta.
“Dan kami sudah melalui proses uji coba juga. Semoga masyarakat bisa menerima ya dengan wadah yang sudah ada,” jelas Prita. (Calvin G. Eben-Haezer)

