Selasa, 18 Februari 2025

Keberhasilan Dibalik Ketegasan Ahok

Oleh: Rr Dewinta Pringgodani, SH MH

Belakangan ini publik diramaikan dengan pilkada DKI Jakarta. Sejumlah tokoh Nasional bermunculan untuk meramaikan panggung demokrasi di DKI Jakarta. Kritik yang keras juga tidak jarang ditujukan untuk petahana.

Seperti kacamata kuda, kritikan yang ditujukan pada Ahok telah menutup mata atas keberhasilan yang dicapai Ahok. Secara kasat mata kita dapat melihat program Ahok yang telah dicapai, seperti MRT dan LRT. Program yang telah 24 tahun tidak direalisasikan oleh Gubernur sebelumnya, kini telah dieksekusi oleh beliau.

Selain itu, program KJP dan KJS bukan hanya terealisasi, tapi juga tertata dengan baik, sehingga program tepat sasaran. Di sisi perbankan, Bank DKI mengalami kemajuan dibawah Ahok.

Keberhasilan lainnya yang dapat kita lihat secara langsung, seperti Waduk, sungai, kali, yang dilakukan pengerukan dan pembersihkan secara rutin. Beliau bukan hanya melakukan pembersihan tapi juga perbaikan. Perbaikan tersebut seperti pemasangan sheet pile atau dinding turap disemua sungai, danau, dan waduk. Selain itu masyarakat kini dimanjakan dengan pemandangan cantik dari pinggiran sungai, denga dibuatkannya jalan inspeksi di sepanjang kali dan sungai. Tempat yang dapat dijadikan pelepas penat dari hirup pikuk ibu kota. 

Perbaikan non fisik dapat juga kita rasakan di lini birokrasi. Ahok menerapkan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), yang memotong jalur birokrasi yang selama ini terkenal panjang dan berliku. Hal itu berkaitan erat dengan agenda Nasional yang dicanangkan Presiden Joko Widodo, dalam menerapkan Reformasi Birokrasi. 

Penerapan agenda Nasional tersebut juga di terjemahkan oleh Ahok kedalam perbaikan Mental PNS. Mental PNS Pemprov yang selama ini terkenal buruk dan lamban, diperbaiki menjadi lebih rajin dan tidak malas sewaktu melayani warga. Kenikmatan pelayanan publik kini menjadi milik seluruh warga Jakarta.

Tidak sampai di situ, Ahok juga melakulan pembangunan lebih dari 150 RPTRA, dan 70.000 unit rusun. Pasukan Oranye/Biru/Hijau juga disipkan oleh Ahok untuk menjaga jalan-jalan di Jakarta tetap bersih. Monas yang menjadi Icon dari Jakarta tidak lepas dari prioritas, selalu dibersihkan tanpa biaya, dirawat dan dikelola lebih professional sekarang.

Lebih lanjut, pihak swasta yang berkaitan dengan pembangunan seluruh lini juga di manjakan dengan adanya Create E-Budgeting dan templatenya, yang sekarang dipakai oleh semua instansi pemerintah pusat dan daerah.

Bukan hanya swasta menengah yang di ayomi, tapi juga swasta kelas menengah bawah diberikan pendidikan dan di tata. Kini kita lihat PKL ditata, dibina dan dibiayai supaya lebih bersih, teratur dan tertib. Sebagai contoh di Tanah Abang, dan Kota Tua yang dirawat dan dipercantik. 

Lebih dari itu, fasilitas publik seperti taman-taman juga dibuat dan dipercantik, tanpa menguras APBD. Pembangunan taman-taman merupakan bentuk kecerdasan Ahok dalam mengelola CSR dan sumbangan dari berbagai perusahaan. Sebagai contoh, Kalijodo yang terkenal dengan prostitusinya ditertibkan dan akan menjadi taman kota. Gedung-gedung sekolah dibangun dan diperbaharui.

Pelayanan publik lainnya tidak lepas dari pengawasan Ahok, Transjakarta contohnya, sekarang lebih bersih, tepat waktu dan professional. Bus-bus nya diperbaharui dengan merek terkenal dan bagus, seperti Scania, Mercedez, dll. Ahok juga berhasil menertibkan bus-bus zombie dari berbagai angkot.

Jakarta Smart City, Qlue dan Crop (warga bisa melihat semua kegiatan Pemprov DKI, menyampaikan keluhan, CCTV, dll) kini menjadi kenyataan. Warga sekarang bisa menyampaikan segala keluhan langsung ke Gubernur. CCTV di pasang di setiap sudut kota, setidaknya 6000 CCTV telah terpasang.

Selanjutnya, pelayanan geratis untuk rakyat juga disedialan. Pemberian fasilitas gratis seperti antar jemput sekolah, puskesmas, dll, ke semua warga rusun telah dijalankan. keberpihakan Ahok pada rakyat miskin juga tidak sampai di situ. Ahok meniadakan PBB dan memperkecil pajak untuk masyarakat bawah. Perhatian beliau juga di curahkan kepada para abdi negara, dengan membuatkan rusun bagi anggota Polri/TNI dan keluarganya.

Perhatian terhadap dunia olah raga juga di curahkan beliau. Hal itu dapat di buktikan dengan pembangunan stadion international baru BMW untuk membantu persepakbolaan Jakarta.

Berbagai program tersebut memang tidak semuanya merupakan program bawaan Ahok, tapi sebagian lainnya adalah program yang ditinggalkan Gubernur yang terdahulu, yang tidak pernah di eksekusi. Dengan keberanian Ahok sebagai Gubernur, beliau mengeksekusi program yang telah lama hanya menjadi wacana. Paling penting, anggota DPRD dan SKPD DKI tidak berani korupsi di jaman Ahok. Karena seluruh sistem telah dibangun, hingga tidak terdapat celah.

*Penulis adalah Praktisi Hukum

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru