JAKARTA- Koordinator Jakarta Corruption Watch, Joko Sungkono mendesak Jaksa Agung untuk menggeledah ruangan Joko Widodo sehubungan dengan dugaan korupsi pembelian busway bekas.
“Jangan sampai data-data laporan tagihan konsultan PR Media dan lembaga survei yang dibayar dari hasil uang busway bekas dihilangkan,” demikian ujarnya dalam rilis yang diterima bergelora.com, di Jakarta, Jumat (2/5)
Sementara itu oknum Kejaksaan Agung, WJ ditenggarai menerima uang dari pengusaha yang bernama Yacob di Jakarta.
“Ini untuk meredam kasus dugaan korupsi pembelian Busway bekas yang melibatkan Gubenur Joko Widodo,” demikian pengakuan Giri, seorang sahabat dekat Joko Widodo dalam rilis yang sama.
Menurutnya pemberian uang juga diberikan pada pejabat Dinas Perhubungan Pemda DKI Jakarta yang sudah ditahan Kejaksaan Agung agar tidak melibatkan Joko Widodo dalam pembelian Busway Bekas dari China yang merugikan negara milyaran rupiah.
Dari pengakuan Giri uang hasil keuntungan pengadaan busway bekas sudah digunakan untuk membayar konsultan PR Media dan sejumlah lembaga survei untuk menaikan elektabilitas dan populiritas PDIP dan Joko Widodo.
Joko Sungkono juga menambahkan bahwa dalam program Kartu Jakarta Sehat, Giri mendapatkan fee dari PT Astek sebesar 30 persen dari premi yang dibayarkan kepada Askes yaitu Rp 870 milyar .
Data-data dari bagian keuangan PT Askes juga terdapat pengeluaran biaya untuk membayar konsultan PR Media dalam program blusukan Joko Widodo serta membangun posko-posko Seknas Jokowi dan pembayaran konsultan media sosial.
“Karena itu harus dilakukan audit di Askes terkait pembayaran premi Kartu Jakarta Sehat,” ujar Joko. (Web Warouw)