Pembobolan sistim data di telkomsel seperti warning pada Presiden Jokowi bahwa sistim pertahanan mudah dibobol. Semakin giat Presiden Jokowi memburu dana gelap Rp11 ribu triliun di bank Swiss, maka semakin gencar serangan pembobolan dara dilakukan. Budayawan Wibowo Arif (Jemek) memaparkannya untuk pembaca Bergelora.com. (Redaksi)
Oleh: Wibowo Arif
DALAM film James Bond “Skyfall” pemerintah Inggris menyatakan musuh nomor satu yang paling ditakuti sekarang ini bukan mereka teroris yang pake bom bunuh diri atau negara tertentu seperti korut yang punya peluru kendali antar benua. Musuh yang paling ditakuti karena mempunyai daya rusak yang paling tinggi adalah ia yang hanya pake piyama di tempat tidur dengan laptopnya.
Dalam film itu diceritakan seseorang telah berhasil membobol sistim data di markas intelejen Inggris M16 dimana nama nama intel yang menyusup ke dalam musuh akan dibeberkan. Kemampuan pembombol data ini juga mampu merusak sistem komputerisasi dibidang lain seperti perbankan, lalulintas udara, darat, listrik dll. Betapa mengerikan daya rusaknya.
Pembobolan di telkomsel oleh kadrun yang menggugah data pribadi Denny Siregar menunjukan kualitas mereka sudah jauh melesat menjadi sangat berbahaya bagi pertahanan negara. Hal ini jadi pukulan serius di kekuatan Jokowi, pertama melumpuhkan pendukung setianya yaitu turunnya daya psikologis bagi relawan lainnya, sebab dengan diungkap keluarganya akan kepikiran dengan keselamatannya.
Denny Siregar sendiri jelas ketakutan dengan mengancam akan menggugat telkomsel karena mengira ada orang dalam yang membocorkannya, logika yang aneh, seakan akan data pribadi ini seperti arsip yang digeletakan di lemari yang setiap pegawai bisa melihatnya.
Yang kedua bakal lebih gawat kalau bisa membobol telkomsel kemungkinan akan bisa membobol lembaga negara seperti lembaga kepolisian, lembaga intelijen, TNI bahkan data rahasia di ring 1 istana. Kabarnya sih sudah ada pembobolan data nama nama anggota densus penanggulan terorris yang buru buru dibantah.
Celakanya pembobol data ini susah dilacak identitasnya.
Situasi kedepan akan lebih berbahaya bagi kekuasaan Jokowi karena beliau mulai memburu duit gelap 11 ribu trilyun dengan mulai menangkap Maria Pauline, mengungkap lebih jauh tentang jiwasraya yang merambah ke kekuatan oligarki serta keterlibatan BPK dan OJK, ogah ogahan menalangi Bukopin dll.
Yang aneh adalah sikap menteri pertahanan yang tidak melihat hal ini sebagai keadaan darurat utama sehingga gak terlihat tindakannya. Justru yang agak maju adalah respon parlemen yang mengusulkan dibentuknya UU HIP. Hehehe.